Selain Produksi APD, Burberry Bantu Riset Vaksin COVID-19

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi gerai Burberry. Sumber: Wikimedia Commons

Ilustrasi gerai Burberry. Sumber: Wikimedia Commons

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Merek Burberry tak tanggung-tanggung dalam berkontribusi menangkal virus corona atau COVID-19. Rumah mode asal Inggris ini siap meluncurkan 100 ribu masker untuk membantu memenuhi kebutuhan alat pelindung diri atau APD bagi tenaga medis selama pandemi corona. 

Dikutip dari Metro.co.uk, Burberry juga telah menyatakan siap untuk memproduksi pakaian hazmat dan memproduksi masker untuk tenaga medis dan pasien di sejumlah rumah sakit Inggris. Perusahaan ini juga mengungkapkan, pakaian dan masker itu akan diproduksi dari pabrik mereka di Yorkshire yang selama ini memproduksi trench coat

“Saya sangat bangga menjadi bagian dari Burberry ikut mendorong komunitas kita bersama-sama melalui masa krisis ini,” tulis Chief Creative Officer (CCO) Burberry Riccardo Tisci, dikutip Selasa, 31 Maret 2020. 

Tak hanya itu, Burberry juga akan mendonasikan sejumlah dana untuk Universitas Oxford, Inggris, guna melakukan riset vaksin COVID-19 yang rencananya akan diuji coba kepada pasien pada April 2020.

Meskipun uji coba vaksin umumnya memakan waktu berbulan-bulan, Burberry tetap akan berkontribusi dalam jangka pendek dengan membagikan sembako untuk masyarakat menengah ke bawah melalui The Felix Project and FareShare.

Sementara itu CEO Burberry, Marco Gobbetti menambahkan, COVID-19 secara mendasar mengubah perilaku manusia sehari-hari. Ia berharap Burberry bisa ikut terlibat mendukung perubahan pola hidup manusia lebih baik ke depan.

“Kita bisa mengontrol virus ini dan menolong seluruh dunia sembuh dari pandemi yang membuat frustrasi ini. Bersama, kita bisa melalui ini,” tutur Marco.

 
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."