Tips Memasak Nasi Tumpeng, Perhatikan Rasio Beras dan Ketan 10:1

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Masyarakat datang ke puncak Bukit Tidar membawa tumpeng untuk Selametan Puser Bumi, Minggu, 24 Maret 2019. TEMPO | Bram Setiawan

Masyarakat datang ke puncak Bukit Tidar membawa tumpeng untuk Selametan Puser Bumi, Minggu, 24 Maret 2019. TEMPO | Bram Setiawan

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tumpeng salah satu panganan khas Indonesia yang mewarnai setiap peristiwa dalam kehidupan. Mulai dari bayi lahir, ulang tahun, prosesi jelang pernikahan hingga usai acara pemakaman, hidangan tumpeng menjadi andalan di beberapa daerah di Nusantara. 

Bila dalam waktu dekat ini, Anda berencana membuat tumpeng untuk ulang tahun buah hati ataupun acara keluarga, berikut beberapa tips yang bisa diikuti untuk memasak berasnya. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah pemilihan beras. Menurut Amelia Djap, pemilik katering Afedys, beras yang digunakan sebaiknya tidak terlalu pulen dan perak. 

"Pertama-tama berasnya harus bagus, enggak terlalu perak dan enggak terlalu pulen. Biasanya kalau mau cetak tumpeng biar bagus dicampur sama ketan. Misalkan 10:1, beras sepuluh, ketannya satu. Setelah dicuci, direndam di dalam air kunyit untuk warna kuningnya. Supaya mengilap kita juga bisa air perasan jeruk nipis," ucap Amelia saat ditemui di Jakarta, pada awal Februari 2020 silam.

Amelya menyarankan untuk dimasak secara tradisional, sebab jika memakai rice cooker hasilnya kurang bagus. "Kadang kalau ada santan kental itu enggak mau matang," tutur ia.

Usai direndam di dalam kunyit, tiriskan, lalu dikukus. Sementara itu, santan dan bumbu dimasak bersamaan. "Bumbu-bumbunya salam, lengkuas, dan sereh. Selain itu, ada yang menambahkan daun jeruk dan pandan atau kayu manis, cengkeh, dan kapulaga. Itu sesuai selera mereka," jelas ia.

Amelia Djap pengusaha kuliner tradisional saat ditemui di acara latihan bareng bersama Komunitas Dapur Ngebul & Komunitas Organic Kitchen Garden (OKG) di YuMakan, Jakarta Barat, Kamis 6 Februari 2020. CANTIKA/Silvy Riana Putri

Ada dua pilihan dalam menggabungkan beras dan santan. Pilihan pertama, saat berasnya sudah setengah matang, tuang campuran santan dan bumbu sembari diaduk. "Supaya santannya jangan turun ke bawah dandang dan meresap ke beras. Setelah santannya meresap, baru kita tutup dan biarkan matang," tukas ia.

Pilihan kedua dengan cara diaroni. Beras dikukus, saat santan dan bumbu sudah siap, beras dimasukkan ke dalamnya. Tetap diaduk agar santan dan bumbu menyerap sekaligus rata masak nasinya. "Jangan lupa diaduk, setelah menyerap semua, tutup dan biarkan masak," tukas Amelia.

Ia memaparkan lebih lanjut, "kesalahan yang sering terjadi seperti nasi yang terlalu keras karena kurang air atau santan. Adukan juga berpengaruh biar merata santan dan bumbunya juga supaya pulen nasinya. Kalau enggak merata, bisa jadi ada nasi yang lembek dan keras," pungkas ia. 

Menurut ia, dibutuhkan sekitar 30 menit untuk mengukus, namun itu juga tergantung pada banyak beras yang dipakai. Untuk mengaduknya, disarankan memakai centong kayu.

Selamat mencoba, Ladies!

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."