Pakai Khimar, Adelia Pasha Ingin Lebih Baik dalam Berjilbab

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Adelia Pasha saat ditemui di Fashion Rhapsody 2020 di Jakarta, Rabu, 26 Februari 2020. TEMPO/Eka Wahyu Pramita

Adelia Pasha saat ditemui di Fashion Rhapsody 2020 di Jakarta, Rabu, 26 Februari 2020. TEMPO/Eka Wahyu Pramita

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Selain menemani aktivitas suami Sigit Purnomo yang lebih dikenal dengan Pasha Ungu menjadi Wakil Walikota Palu, Adelia Pasha mulai tertarik menggeluti busana muslim. Baru-baru ini, ia berkolaborasi dengan salah satu merek fashion muslim syar'i di gelaran Fashion Rhapsody.

Pasha Ungu turut mendukung kegiatan Adelia di industri busana muslim. "Tapi kayaknya ia lebih suka aku kolaborasi saja lebih fleksibel, kalau usaha sendiri khawatir belum bisa maksimal buat fokus," kata Adelia saat ditemui di acara Fashion Rhapsody di Jakarta, Rabu, 26 Februari 2020.

Dalam soal berbusana, wanita dengan nama lengkap Adelia Wilhelmina ini mengaku kerap mendapatkan masukan tentang pilihan busana dari Pasha Ungu. Menurut Adelia, di tengah kesibukan Pasha bertugas, ia kerap memberikan perhatian pada penampilan jilbabnya. Adelia pun dengan senang hati akan mengikuti saran suami.

"Justru yang sering kasih aku masukan dan nasihat soal pakaian itu suami aku. Tiap kali aku mau keluar ke suatu acara dia yang kasih saran, misal baiknya kamu pakai yang ini saja jangan yang itu. Ia tuh lebih suka lihat penampilan aku yang simpel, termasuk kalau aku kenakan khimar sekarang ini," ucap Adelia

Perempuan kelahiran 22 Maret 1989 ini mengaku tengah belajar lebih baik dalam berjilbab. Meski saat menghadiri beberapa acara formal ia masih mengunakan jilbab yang diikat, namun sesekali ia tampil dengan busana syar'i. "Apalagi saat ini aku jadi brand ambassador brand hijab syar'i ya jadi memang harus menyesuaikan," pungkasnya.

EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."