Bongkar Tas Mungil Rinni Wulandari, Ganti Dompet dengan Penjepit

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Penyanyi Rinni Wulandari saat tampil di kantor Tempo, Jakarta, 13 Februari 2020. Penampilan Rinni sekaligus promo single terbarunya

Penyanyi Rinni Wulandari saat tampil di kantor Tempo, Jakarta, 13 Februari 2020. Penampilan Rinni sekaligus promo single terbarunya "Born Ready". TEMPO/Fajar Januarta

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaRinni Wulandari kini lebih senang menggunakan tas berukuran kecil dalam setiap aktivitasnya. Tas selempang Prada nilon menjadi salah satu pilihan pemenang ajang pencarian bakat Indonesian Idol 2007 ini.

Di dalam tas berkelir krem itu, dia menaruh sejumlah barang penting yang wajib dibawa setiap hari. "Sekarang aku lebih suka pakai tas yang enggak dijinjing. Kadang memakai ransel untuk barang-barang anakku," tutur biduan asal Medan itu di Gedung Tempo, Jakarta, Kamis, 13 Februari 2020.

Memakai tas berukuran mungil, Rinni Wulandari, 29 tahun, terbiasa dengan bawaan yang ringkas. Di dalam tas, dia hanya membawa telepon seluler, penjepit uang, kartu uang elektronik, lipstik, cairan antiseptik, dan kunci rumah.

Rinni Wulandari. Instagram.com

Rinni Wulandari mengatakan ponsel adalah barang yang wajib dibawa karena berkaitan dengan pekerjaan dan komunikasi. "Kalau ketinggalan, bisa ribet karena segala urusan di situ," ujarnya.

Dengan penjepit uang, dia tak perlu lagi menenteng dompet untuk menyimpan beberapa lembar duit dan kartu identitas. Membayar tol atau pembayaran lain bisa dengan kartu uang elektronik. Untuk keperluan dandan, Rinni cukup membawa lipstik. Sedangkan becermin bisa dilakukan dengan kamera ponsel.

Di tengah maraknya pemberitaan virus corona, Rinni Wulandari tak ketinggalan selalu membawa cairan antiseptik sebagai pengganti tisu basah. "Jadi enggak usah membuang sampah tisu juga, kan," ucapnya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."