Perputaran Uang di Balik Penampilan Seleb Oscar, Ada Brokernya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Sandra Oh menggunakan busana Elie Saab saat berpose di karpet merah dalam acara Piala Oscar 2020 di Hollywood, Los Angeles, 10 Februari 2020. Sandra Oh menggunakan gaun dengan hiasan tulle besar. REUTERS/Eric Gaillard

Sandra Oh menggunakan busana Elie Saab saat berpose di karpet merah dalam acara Piala Oscar 2020 di Hollywood, Los Angeles, 10 Februari 2020. Sandra Oh menggunakan gaun dengan hiasan tulle besar. REUTERS/Eric Gaillard

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Penampilan para selebriti di karpet merah Oscar 2020 begitu memukau. Mereka mengenakan busana dari berbagai rumah mode ternama, beserta aksesori, dan perhiasannya.

Dari ujung rambut sampai kaki, penampilan para selebriti itu tak lepas dari produk bermerek. Di balik gemerlapnya penampilan mereka, ada perputaran uang di sana. Mata rantainya berputar antara desainer, baik yang bernaung dalam rumah mode tertentu maupun label sendiri, pengarah gaya, kemudian selebriti.

Mengutip laporan Globalnews, yang berperan penting dalam menghubungkan rumah mode dengan selebriti adalah pengarah gaya alias stylist. Mereka sudah berburu dan membuat prediksi siapa saja artis yang bakal jadi sorotan di setiap ajang penghargaan, misalnya Oscar atau Grammy Awards, yang saban tahun berlangsung.

Mereka punya daftar nama selebriti yang masuk kategori A atau prioritas untuk dicocokkan dengan rumah mode papan atas. Tentu, para pengarah gaya ini juga harus memperhatikan keseharian si selebriti, apakah dia secara pribadi memang pengguna loyal produk rumah mode tersebut, sudah menjadi duta merek atau belum, atau benar-benar belum pernah terekspose mengenakan segala sesuatu keluaran rumah mode tertentu.

Dress ikonik Versace Jennifer Lopez. Instagram/@cncpts

Pengarah gaya Jennifer Lopez misalnya, Rob Zangardi dan Mariel Haenn, mengatakan mereka biasanya sudah melakukan pendekatan kepada sejumlah rumah mode beberapa bulan sebelum sebuah perhelatan akbar yang bakal dihadiri Jennifer Lopez berlangsung. Beberapa rumah mode yang pernah didekati adaah Versace dan Oscar de la Renta.

Setelah mendapat kesepakatan dengan rumah mode tersebut, barulah mereka merundingkan busana seperti apa yang bakal dikenakan oleh Jennifer Lopez di ajang bergengsi tadi. Setelah jadi, rancangan busana itu disampaikan kepada Jennifer Lopez untuk mendapatkan persetujuan.

Pengarah gaya Jessica Paster mengatakan stylist yang berhasil mengegolkan kesepakatan antara rumah mode dengan selebriti tertentu bisa mendapatkan bayaran yang cukup mahal. Rentang komisinya mencapai USD 30 ribu sampai USD 50 ribu (sekitar Rp 411 juta sampai Rp 685 juta).

Itu belum termasuk honor yang didapatkan oleh si selebriti yang mengenakan busana dari rumah mode tadi. Kisaran bayaran yang diterima oleh si artis adalah USD 100 ribu sampai USD 250 ribu (Rp 1,3 miliar hingga Rp 3,4 miliar). Tentu angka ini tergatung dari prestasi si artis dan kesepakatan di antara mereka.

Dan 'deal' dari penampilan selebriti yang dimaksud di sini bukan hanya untuk urusan busana, melainkan juga perhiasan, sepatu, model rambut, tas tangan atau clutch, dan sebagainya.

Perlu diketahui, kesepakatan ini bisa mendadak bubar jika si selebriti berubah pikiran. Contoh yang terjadi pada Anne Hathaway di Oscar 2013. Saat itu, Anne Hathaway sudah sepakat untuk mengenakan gaun dari Valentino. Namun pada menit-menit terakhir, Anne Hathaway menolak mengenakannya.

Aktris Anne Hathaway (kanan) dan desainer, Valentino saat acara "Style Induction Ceremony for Valentino" di Beverly Hills, California, (3/4). AP Photo/Dan Steinberg

Musababnya, menurut pemain film The Devil Wears Prada, itu gaun yang bakal dia pakai hampir sama dengan buatan Valentino yang digunakan oleh selebriti lain. Anna Hathaway kemudian membuat permohonan maaf kepada Valentino dan menjelaskan duduk perkaranya.

Terlepas dari selebriti berpenampilan glamor dan dibayar untuk mengenakan segala sesuatu yang melekat di tubuhnya, ada pula mereka yang menyewa atau membeli gaun sendiri. Bisa jadi tak ada yang menawarkan atau mereka punya selera sendiri untuk tampil di karpet merah.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."