Saya Raisa Bukan Penyanyi, Pelepas Jerat Cinta Beracun

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Pendiri Gerakan Komunitas Perempuan Tagar Tegar, Elizabeth Raisa Tanawi saat ditemui di Jakarta, Sabtu 1 Februari 2020.TEMPO/ Eka Wahyu Pramita

Pendiri Gerakan Komunitas Perempuan Tagar Tegar, Elizabeth Raisa Tanawi saat ditemui di Jakarta, Sabtu 1 Februari 2020.TEMPO/ Eka Wahyu Pramita

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - "Saya Raisa bukan penyanyi." Sambil berseloroh, itulah yang disampaikan Elizabeth Raisa saat memperkenalkan diri dalam acara Bimbel Berelasi di Jakarta, Sabtu 1 Februari 2020. Dia berkata begitu karena kerap dikira penyanyi Raisa Andriana.

Elizabeth Raisa Tanawi, 27 tahun, adalah pendiri Perempuan Tagar Tegar. Ini adalah sebuah komunitas yang fokus memberikan solusi bagi perempuan yang terjebak dalam hubungan cinta beracun. Dibilang beracun karena disadari maupun tidak, perempuan itu jelas dirugikan namun sulit melepaskan diri dari jerat asmara.

Raisa menceritakan komunitas yang berdiri pada 2018 itu bermula dari banyaknya teman yang curhat kepadanya. Kendati tak memiliki latar belakang ilmu psikologi, Raisa ingin berbuat sesuatu, membantu dan mendampingi mereka menemukan solusi untuk hubungan percintaan. Saat ini ada sekitar 400 perempuan yang dia dan tim konselor dampingi.

"Seringkali perempuan tidak menyadari jika mereka berada dalam sebuah toxic relationship," kata Elizabeth Raisa Tanawi. "Kesadaran untuk meninggalkan pacar selalu dibawa dengan rasa bersalah dan itu tidak sehat."

Ilustrasi perempuan berbincang dengan temannya. (Unsplash/Bewakoof.com Official)

Ada sejumlah alasan yang membuat perempuan sulit mengakhiri hubungan tidak sehat. Sebab yang mendominasi, menurut Raisa, adalah tidak ingin melepas pasangan (22,1 persen), pernah berhubungan intim (21,6 persen), melakukan kekerasan kepada pasangan (15,6 persen), dan selingkuh (11 persen). "Sisanya adalah alasan rencahnya kepercayaan diri, hubungan tidak direstui orang tua, keluarga berantakan, friend with benefit, putus nyambung, pendidikan, dan lainnya," kata Raisa.

Perempuan Tagar Tegar menjadi gerakan dan hotline curhat untuk semua masalah hubungan percintaan. "Ini menjadi pertolongan pertama buat luka yang tidak terlihat," ucap Raisa. Musababnya, hubungan percintaan yang memasuki tahap tidak sehat pada akhirnya berdampak negatif pada kesehatan mental, harga diri, dan kepercayaan diri.

Mengusung slogan Time to Say Badbye, Perempuan Tagar Tegar membantu perempuan untuk melepaskan diri dari jerat cinta beracun atau toxic relationship secara perlahan. Mulai dari membangun kesadaran diri, curhat, tegar, dan tinggal.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."