Tangkal Virus Corona dengan Vaksin Pneumonia, Betul atau Hoaks?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Petugas medis membawa kotak ketika berjalan di rumah sakit Jinyintan, di mana pasien pneumonia yang disebabkan virus Corona dirawat di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, 10 Januari 2020.[REUTERS]

Petugas medis membawa kotak ketika berjalan di rumah sakit Jinyintan, di mana pasien pneumonia yang disebabkan virus Corona dirawat di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, 10 Januari 2020.[REUTERS]

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Banyak orang mencari cara bagaimana agar terhindar dari infeksi virus corona yang sedang ramai diperbincangkan. Hingga hari ini, Senin 27 Januari 2020, sebanyak 80 orang meninggal akibat terpapar virus corona.

Secara global, virus ini telah tersebar ke 12 negara dan menginfeksi 2.750 orang. Virus corona dikenal sebagai pemicu penyakit pneumonia. Secara umum, pneumonia adalah infeksi yang terjadi pada kantung-kantung udara di dalam paru-paru. Jenis pneumonia yang ditimbulkan dari virus corona ini diidentifikasi merupakan tipe baru.

Gejala yang timbul pada orang mengidap pneumonia, yakni demam, lemas, batuk kering, dan sesak atau kesulitan bernapas. Kondisi tersebut bisa kian parah jika pneumonia akibat virus corona terjadi pada orang dengan usia lanjut atau memiliki penyakit penyerta lain.

Jika virus corona adalah pemicu pneumonia, mungkin ada orang yang berpikir untuk melakukan vaksinasi pneumonia agar terhindar dari virus tersebut. Perlu diketahui, World Health Organization atau Badan Kesehatan Dunia menyatakan belum ada obat maupun vaksinasi yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan virus corona. Musababnya, pneumonia akibat virus corona hanya bisa disembuhkan oleh diri sendiri (self-recovery).

Sejumlah petugas rumah sakit menggunakan masker saat berada di rumah sakit persatuan Wuhan di Wuhan, Cina 22 Januari 2020. Dilaporkan sudah 830 orang terinfeksi dan 25 orang meninggal dunia akibat virus corona. TWITTER/@YAASIINC via REUTERS

Pernyataan senada disampaikan oleh Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Indonesia atau PDPI, Agus Dwi Susanto. Dia mengatakan hingga kini belum ada vaksin yang bisa menangkal persebaran novel coronavirus alias virus corona yang berasal dari Wuhan, Cina.

Vaksin pneumonia yang beredar saat ini, menurut dia, hanya mampu memproteksi dari jenis pneumokokus tertentu yang spesifik, tidak secara general. "Jangan termakan oleh hoaks yang menyatakan harus vaksin pneumonia, karena itu tidak memproteksi dari coronavirus Wuhan," ucap Agus.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Wiendra Waworuntu menyatakan hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa mencegah atau menyembuhkan infeksi virus corona.

"Novel coronavirus itu belum ada vaksinnya. Namanya juga baru, jadi sebenarnya kita pun juga belum punya," kata dia di Gedung Kementerian Kesehatan Jakarta, Rabu 22 Januari 2020. "Negara yang terjangkit saja masih sibuk mengatasi supaya berhenti dulu penularan. Tapi memberhentikan penularan saja susah."

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."