Studi: Nonton Film di Bioskop Setara dengan Latihan Kardio Ringan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi menonton film horor/seram. Shutterstock

Ilustrasi menonton film horor/seram. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ada kabar baik bagi kamu yang gemar menonton film di bioskop. Suatu penelitian ilmiah menemukan bahwa menonton film di bioskop dianggap sebagai bentuk olahraga. Studi ini mengambil aspek positif dari kegiatan menonton film.

Sebelumnya, banyak penelitian lain yang membuktikan bahwa kegiatan itu dapat menyebabkan kerusakan mata, peningkatan perilaku kekerasan, dan lain-lain.

Dilansir dari The Times, studi yang dilakukan para ilmuwan dari University College London, Inggris, membuktikan bahwa menonton film setara dengan latihan kardio ringan. Adegan-adegan yang ada di dalam film dinilai bisa meningkatkan detak jantung dan meningkatkan kesehatan otak serta membuat penonton lebih fokus.

Penelitian menyebut menonton film secara umum meningkatkan kondisi emosional seseorang. Time mengungkapkan studi ini difokuskan pada 51 penonton bioskop ketika menyaksikan film Disney yang berjudul "Aladdin" (2019). Setiap peserta mengenakan sensor yang menunjukkan suhu tubuh, detak jantung, dan reaksi kulit.

Denyut jantung penonton bioskop berkisar antara 40 persen dan 80 persen dalam kisaran jantung sehat selama sekitar 45 menit pemutaran film. Para penonton bahkan menyinkronkan detak jantung dan reaksi kulit selama momen-momen intens di dalam film.

Studi ini membuktikan bahwa film tidak hanya memberikan pengalaman emosional yang positif, tetapi juga manfaat fisik. Hanya karena menonton film merupakan kegiatan santai, bukan berarti itu merupakan bentuk kemalasan.

Saat menonton film, pikiran seseorang akan bekerja keras untuk mengumpulkan kepingan-kepingan informasi yang ada, menilai karakter, dan memproses emosi selama adegan berlangsung. Hal ini menjadi studi yang menawarkan perspektif positif menonton film.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."