Makna Hijab bagi Atalia Praratya: Lebih dari Sekadar Busana

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ketua Dekranasda Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil mengenakan batik kontemporer motif Mega Mendung Cirebon di acara Talkshow Media Gathering Shafira 31 Tahun di Bandung, Sabtu, 11 Januari 2020. TEMPO/Eka Wahyu Pramita

Ketua Dekranasda Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil mengenakan batik kontemporer motif Mega Mendung Cirebon di acara Talkshow Media Gathering Shafira 31 Tahun di Bandung, Sabtu, 11 Januari 2020. TEMPO/Eka Wahyu Pramita

IKLAN

CANTIKA.COM, JAKARTA - Industri fashion muslim di Indonesia terus berkembang. Ditinjau dari konsumsi busana muslim di Indonesia sekitar 16-18, atau 2% dari laju pertumbuhannya. Hal itu diungkapkan dalam acara 31 tahun Shafira di Bandung. Hadir pula di acara tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta istri Atalia Praratya dan pendiri Shafira, Feny Mustafa.

Menurut Atalia Praratya, penting bagi masyarakat Indonesia mensyiarkan pertumbuhan fashion muslim. Seiring berjalannya waktu, hijab mendominasi gaya hidup perempuan masa kini. Makna hijab tak lagi sekadar memakai busana, tetapi juga bagaimana muslimah mengapresiasi diri dan pilihan busananya.

Menurut ia, jika kemudian banyak orang yang mengenakan hijab baik pendek atau panjang dan dengan berbagai model itu adalah pilihan jalan hijrahnya masing-masing. "Apapun itu kita patut mengapresiasi pilihan perempuan mengenakan hijab," ucap Atalia saat ditemui di acara 31 tahun Shafira di Bandung, Sabtu 11 Januari 2020.

Selain itu, Atalia mengenang pengalamannya saat hadir dalam sebuah acara dengan tamu dari luar negeri. "Mereka melihat saya dengan agak kaget, ia mengatakan, 'saya melihat ada sesuatu yang berbeda dari ibu dan juga di Indonesia, ibu bisa menunjukkan kalau ternyata perempuan muslim tidak tertutup'," kenang ibu dua anak ini.

Di mata Atalia, muslimah kini bisa masuk dalam semua elemen kehidupan masyarakat, mereka bisa jadi pengusaha, ilmuwan dan orang hebat lainnya. "Islam sangat luas sekali, mereka bisa memilih mazhab yang mereka yakini," lanjut perempuan berusia 46 tahun itu.

Tidak hanya itu, tambah Atalia, perancang busana pun telah menghadirkan banyak pilihan untuk muslimah di Indonesia. Mulai dari bentuk, bahan hingga pilihan warna yang sesuai pakem, maka patut didorong dan didukung perkembangannya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."