Kisah Psikiater Nova Riyanti Yusuf Berburu Ernest Hemingway

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Nova Riyanti Yusuf, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa DKI Jakarta memberi pemaparan dalam acara Diskusi Ruang Tengan dengan tema Tragedi Bunuh Diri, Penyebab dan Efek Viral di Media Sosial, di Kantor TEMPO, Jakarta, 28 Juli 2017. TEMPO/Fajar Januarta

Nova Riyanti Yusuf, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa DKI Jakarta memberi pemaparan dalam acara Diskusi Ruang Tengan dengan tema Tragedi Bunuh Diri, Penyebab dan Efek Viral di Media Sosial, di Kantor TEMPO, Jakarta, 28 Juli 2017. TEMPO/Fajar Januarta

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Psikiater dan penulis, Nova Riyanti Yusuf, begitu penasaran terhadap kehidupan penulis asal Amerika Serikat, Ernest Miller Hemingway. Ia berburu segala sesuatu tentang Ernest Hemingway sejak 2011. 

Noriyu -begitu Nova Riyanti Yusuf biasa disapa, tergelitik mencari tahu soal penulis novel The Old Man and the Sea yang mengidap gangguan bipolar dan memilih bunuh diri pada usia 61 tahun tersebut, juga keluarganya. "Dari empat generasi keluarganya, ada tujuh orang yang bunuh diri," kata Nova, Jumat, 6 Desember 2019.

Nova Riyanti Yusuf berburu segala sesuatu tentang Hemingway sejak sembilan tahun lalu. Dia menengok rumah pertama Hemingway di Prancis; mengunjungi Finca Vigía, rumah tinggalnya selama 30 tahun di Kuba yang kini menjadi museum; mendatangi kafe di Old Havana tempatnya menghabiskan waktu; juga ke hotel tempatnya menginap di Maroko.

NOva Riyanti Yusuf dengan latar belakang Museum Kahlil Gibran, 10 Maret 2018 di Bsharri, 130 Km dari Beirut Lebanon (Foto : Dok Pribadi)

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2009-2014 itu pun mengontak cucu Hemingway, Mariel, lewat surat elektronik. Noriyu ingin tahu bagaimana aktris dan penulis buku itu bisa bertahan hidup di tengah keluarga yang punya masalah narkotik, bipolar, dan bunuh diri. "Tapi e-mail-ku enggak dibalas," ujarnya.

Semua pengalaman ini bakal dia tulis dalam buku terbarunya, Jelajah Jiwa Hapus Stigma — Otopsi Psikologis Dua Pelukis Bunuh Diri, yang akan terbit tahun ini. Nova Riyanti Yusuf akan memasukkan kisah itu sebagai intermeso. Ia juga menceritakan pengalamannya gagal melihat makam Ernest Hemingway di Idaho, Amerika Serikat. "Waktu itu saya enggak sadar ada di kampungnya. Goblok banget," katanya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."