Trik Kurangi Sampah Fashion ala Andini Miranda, Tukar Pinjam Baju

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Community Development Zero Waste Indonesia Andini Miranda saat ditemui di peluncuran kolaborasi Hijup dan Tencel

Community Development Zero Waste Indonesia Andini Miranda saat ditemui di peluncuran kolaborasi Hijup dan Tencel "Infreenity" di Jakarta, Rabu 11 Desember 2019. TEMPO/Eka Wahyu Pramita

IKLAN

CANTIKA.COM, JAKARTA - Pernahkah Anda membongkar isi lemari dan menemukan banyak baju lawas yang tak terpakai? Lalu, bingung mau diapakan? Tahukah Anda, industri fashion termasuk kategori mass production yang menyumbang sampah nomor dua, setelah industri minyak. Berkaca dari kondisi tersebut, yuk sama-sama kita mengurangi sumbangan sampah fashion dimulai dari menata pikiran saat shopping hingga trik mix and match

Menurut Community Development Komunitas Zero Waste Indonesia Andini Miranda, yang mengusung misi mengubah gaya hidup menjadi nol sampah berbasis online, mengurangi sampah fashion sebaiknya dimulai dari proses produksi fashion.

"Tetapi juga mulai dari awal proses produksi di mana sisa pakaian yang tidak terpakai dibuang menjadi sampah," ucap Andini yang ditemui dalam acara peluncuran kolaborasi Hijup dan Tencel Infreenity di Jakarta, Rabu 11 Desember 2019.

Saat melakukan aktivitas bersih-bersih laut di Ancol pada Agustus 2019, Andini menemukan fakta sebanyak 81 persen persen sampah tekstil dan pakaian. "Kebayang berapa banyak sampah yang dihasilkan dari pakaian yang kita pakai turut berkontribusi pada perusakan lingkungan," tambah ia.

Di tengah fakta dan kekhawatiran itu, Andini pun mengimbangi dengan berbagi tips sederhana untuk mengurangi sampah fashion seperti berikut

1. Butuh atau impulsif

Sebelum membeli produk fashion, tanya lagi kepada diri sendiri. Butuh atau sekadar impulsif karena suka modelnya yang lucu, unik atau limited edition. Atau butuh karena rok cadangan sudah robek, tidak ada pengganti lainnya.

Kalau membeli karena alasan impulsif akan semakin banyak sampah fashion menumpuk di rumah. "Kadang tak kita sadari membeli baju karena impulsif, bukan karena kita benar-benar membutuhkan," ucap Andini.

2. Beli baju preloved

Salah satu pilihan personal Andini adalah tidak merasa gengsi membeli baju second atau preloved, terlebih rata-rata baju preloved lebih murah. "Kayak yang lagi aku pakai sekarang ini outer multifungsi bisa aku jadikan kebaya juga, waktu itu aku beli seharga 25.000," sambung ia.

3. Tukar atau pinjam baju

Sering diundang ke acara dengan tema dress code tertentu tapi Anda tidak punya? Tak harus beli, Anda bisa pinjam ke teman yang memiliki baju tersebut. "Tak hanya pinjam ke teman, sekarang sudah banyak aplikasi yang bisa meminjamkan baju dalam periode waktu tertentu secara berbayar," ucap Andini.

Selain itu, jika Anda bosan dengan beberapa koleksi busana yang ada, bisa bikin kegiatan tukar baju dengan teman-teman atau komunitas yang concern dengan isu fashion zero waste. "Dengan begitu Anda bisa tetap stylish, tapi tidak egois," pungkas Andini.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."