Trik untuk Pendaki Pemula, Pakai Baju Teknik Layering

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Laksmi Prasvita, pendaki perempuan, saat ditemui di acara Summit on Girls Getting Equal: Let's Invest in Girls! di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa 10 Desember 2019. TEMPO/Silvy Riana Putri

Laksmi Prasvita, pendaki perempuan, saat ditemui di acara Summit on Girls Getting Equal: Let's Invest in Girls! di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa 10 Desember 2019. TEMPO/Silvy Riana Putri

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mendaki gunung salah satu aktivitas luar ruangan yang menantang bagi sebagian orang, terutama bagi pendaki pemula. Alasannya butuh rangkaian latihan fisik dan dukungan alat mendaki yang tepat. Belum lagi, rogohan kocek yang mendalam untuk membeli sejumlah peralatan. Tak perlu risau, jika kamu tahu tips dan triknya bisa lebih mudah memulai langkahnya.

“Harus mempersiapkan fisik, ya. Endurance yang harus dilatih, bukan speed atau power. Jadi larinya bukan yang cepat, tapi jarak jauh. Jadi, misalkan latihan lari sehari 5 km,” kata Laksmi Prasvita saat ditemui di acara Summit on Girls Getting Equal: Let’s Invest in Girls! di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa 10 Desember 2019.

Kemudian Laksmi mengingatkan pentingnya peralatan keselamatan standar bagi pendaki pemula. “Untuk pemula mereka harus punya modal peralatan dasar, ya. Punya peralatan karena naik gunung itu bisa menghadapi Iklim ekstrem. Tiba-tiba hujan, angin, dingin, temperature drop, jadi kita harus punya peralatan yang proper,” ujar Laksmi.

Untuk menyiasati harga peralatan mendaki gunung yang cukup tinggi, Laksmi memberi beberapa tips.

“Itu yang mungkin cukup berat secara finansial untuk ditanggung. Tapi itu bisa dilakukan dengan misalkan mencari produk lokal yang berkualitas, seperti Eiger. Bisa juga nabung nyicil. Atau awalnya pinjam teman dulu. Itulah manfaatnya kalau kita punya komunitas perempuan pendaki lebih banyak, kita bisa saling bertukar itu,” imbuh Head of Corporate Communications and Public Affairs di Bayer Indonesia ini.

Lebih lanjut ia memaparkan, “Basic untuk survival, misalkan ia harus pakai baju tiga lapis, ya. Jadi kalau dalam teknik pendakian, busana kita harus layering. Dasarnya menyerap keringat yang cepat kering, lalu jaket kedua dan jaket ketiga yang tahan angin. Itu yang sangat-sangat basic, ya.”

Selain menekankan busana layering, Laksmi mengingatkan pentingnya pemakaian sepatu mendaki gunung, bukan sepatu yang lain. “Celana dan sepatu mendaki yang nyaman, karena kalo enggak nanti blister atau melepuh. Peralatan dasar itu aja, enggak beda sama pendaki laki-laki,” pungkas Laksmi.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."