Pengusaha Milenial di Mata Putri Tanjung: Cepat Gampang Menyerah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Putri Tanjung. Instagram

Putri Tanjung. Instagram

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kamis sore ini, 21 November 2019, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan tujuh staf khusus presiden. Di dalam deretan wajah milenial itu terpampang Putri Indahsari Tanjung atau Putri Tanjung. Founder dan CEO Creativepreneur Event Creator ini mengasah jiwa entrepreneurship-nya sejak berusia 15 tahun. Saat duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), ia menghelat acara ulang tahun untuk temannya.

Sejak momen keberhasilan acara tersebut, sulung dari dua bersaudara ini terus mengasah kemampuan bisnisnya dalam menyelenggarakan event. Ia meniti dari nol tanpa bayang-bayang ayahnya, Chairul Tanjung.

"Dan gue bersyukur lagi adalah bokap nyokap gue membolehkan gue mandiri. Mereka enggak mau kasih uang sepeser pun buat gue untuk berbisnis. Gue sangat bersyukur. Karena gue melewati itu semua dan gue tau prosesnya. Jatuh bangun dan penolakannya. Kalo enggak ada proses itu, mungkin gue enggak duduk di sini sama lo," kisah Putri Tanjung kepada Deddy Corbuzier di acara Talkshow Hitam Putih pada 9 Januari 2019.

Dalam membangun bisnis itu, Putri mencicipi naik turun bisnis yang mengasah kekuatannya sebagai pengusaha milenial. “Gue jatuh bangun juga, ditolak sponsor juga. Rugi juga, diremehin juga. Gue malah bersyukur banget karena gue melewati itu. Karena gue belajar banyak dari proses itu,” kenang perempuan yang pernah magang sebagai asisten marketing di MTV Asia.

Usai berbagi kilasan perjuangan bisnisnya, presenter Deddy Corbuzier pun mengulik lebih dalam pandangan perempuan berusia 23 tahun ini tentang pengusaha milenial saat ini.

“Milenial sekarang itu luar biasa banget. Menurut gue ide-idenya bagus, inovasi luar biasa. Spirit luar biasa. Cuma memang milenial sekarang yang mau jadi pengusaha pengennya serba instan, serba cepat aja,” ucap lulusan Academy of Art University.

Ia memaparkan lebih lanjut, “Enggak mau susah-susah dulu. Kan biasanya kalo mo jadi pengusaha itu panjang, ya. Ada proses jatuh bangunnya. Biasanya di tengah-tengah, udahlah. Jadi, cepat gampang menyerah.”

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."