Tips Berbusana ala Wanita Prancis, Jangan Terlalu Bling-Bling

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Padu padan penampilan busana yang disiapkan Delphine Rethoret, french stylist expert, saat ditemui di acara peluncuran parfum Mademoiselle Rochas, Jakarta Selatan, Kamis 14 November 2019. TEMPO/Silvy Riana Putri

Padu padan penampilan busana yang disiapkan Delphine Rethoret, french stylist expert, saat ditemui di acara peluncuran parfum Mademoiselle Rochas, Jakarta Selatan, Kamis 14 November 2019. TEMPO/Silvy Riana Putri

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Gaya busana wanita Prancis kerap menjadi sorotan kaum hawa. Maklum saja, mereka tinggal di ibukota mode dunia. Pusat bermukimnya beragam desainer dan butik fashion yang menjadi benchmark. Meski berada di tengah pusaran aneka taste fashion, ciri busana wanita Prancis lebih bernuansa less is more.

Menurut Delphine Rethoret, french stylist expert, saat ditemui di acara peluncuran parfum Mademoiselle Rochas di Jakarta Selatan, ia menyebut wanita Prancis suka dengan warna dan penggunaan aksesori yang tidak mencolok mata.

“Contohnya saja, bros pita hitam sequin yang saya pakai ini untuk memberikan aksen di gaun (fuchsia) ini. Bros ini juga bisa digunakan sebagai penghias rambut. Bila busana sudah bermotif, kami tidak tambahkan apa-apa lagi,” kata Delphine.

Padu padan tampilan fashion yang disiapkan Delphine Rethoret, french stylist expert, saat ditemui di acara peluncuran parfum Mademoiselle Rochas, Jakarta Selatan, Kamis 14 November 2019. TEMPO/Silvy Riana Putri

Lebih lanjut ia menjabarkan, “Kami juga memanfaatkan scarf di berbagai tempat. Misalnya diikat seperti pita di leher. Atau bisa dipakai untuk menghiasi tali tas. Bila scarf cukup panjang bisa dijadikan belt untuk celana.”

Senada dengan Delphine, di acara yang sama Melodya Lukita, head of stylist Yuna & Co. menuturkan wanita Prancis suka berbusana basic items, classic items, dan mengedepankan mix and match.

Frederic Chapel, Asia Pacific Regional Manager Interparfums Asia-Pacific, dan Delphine Rethoret, French Stylist Expert saat ditemui di acara peluncuran Mademoiselle Rochas di Pand'or, Jakarta Selatan, Kamis 14 November 2019. Tempo/Silvy Riana Putri

Yuna & Co. merupakan aplikasi fashion matchmaking berbasis preferensi si pengguna, ibaratnya kamu punya personal fashion stylist. Aplikasi ini memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) untuk memperoleh data fashion penggunanya.

“Sebenarnya french chic itu cirinya basic items atau classic items. Contohnya ada whites shirt, jeans, black pump shoes, black dress. Basicly itu yang kita sebut capsule wardrobe. Item yang gampang untuk di mix and match,” imbuh Melodya.

Menurut Melodya, wanita Prancis juga menyenangi aksesori simpel dan tidak penuh kemilau. “Mereka juga suka leather bisa pants atau jacket. Enggak suka sesuatu yang terlalu sparkling. Kalaupun mereka pakai sesuatu yang berkilau, cuma detail-detail kecil. Bukan kayak yang metalik. Mereka suka sesuatu yang simpel, misalnya memakai aksesori berbentuk pita atau scarf,” Melodya menjelaskan.

Tidak hanya itu, penempatan aksesorinya pun dikreasikan agar tidak sama dengan yang lain. “Wanita Prancis biasanya menempatkan aksesori di tempat-tempat yang tidak biasa dan detail. Mereka enggak mau sama dengan yang lain,” pungkas Melodya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."