4 Mitos Seputar Masa Nifas Usai Melahirkan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi menyusui. MomJunction

Ilustrasi menyusui. MomJunction

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Masa nifas dimulai dari keluarnya plasenta saat persalinan hingga enam minggu setelah seorang wanita melahirkan. Dalam periode tersebut, sebagian besar perubahan tubuh akibat kehamilan dan persalinan akan pulih sepenuhnya. Tubuh sang ibu pun akan kembali ke kondisi sebelum terjadi kehamilan. 

Banyak sekali tradisi yang harus diikuti oleh sang ibu agar penyembuhannya berjalan lancar. Tapi manakah yang benar-benar perlu dipatuhi dan manakah yang sebaiknya dihindari karena hanya mitos?

Berikut tradisi masa nifas yang masih kerap dianjurkan di Indonesia beserta faktanya

1. Dilarang makan ikan, telur, dan daging

Ada larangan makan ikan, telur, dan daging selama masa nifas supaya bekas jahitan cepat sembuh. Tapi perlu diketahui, tradisi yang satu ini hanya mitos. Pasalnya, ibu yang baru saja melahirkan justru perlu asupan protein lebih tinggi dalam rangka penyembuhan luka dan pemulihan fisik.

Bila terjadi kekurangan asupan protein selama masa nifas, penyembuhan luka akan lebih lambat dan dikhawatirkan berisiko terkena infeksi. 

Usahakan untuk mengkonsumsi 40 gram protein tiap hari guna membantu penyembuhan luka setelah melahirkan.

Untuk ibu menyusui, bahkan ada kebutuhan ekstra 600 kalori setiap hari. Asupan kalori yang tidak mencukupi akan menyebabkan ibu baru mudah lelah dan produksi air susu ibu atau ASI yang berkurang.

Penuhi juga kebutuhan cairan dengan minum setidaknya delapan gelas air per hari atau 2 liter. Asupan cairan sangat penting untuk membantu proses penyembuhan dan menjaga kecukupan produksi ASI.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."