Cara Ibu Bekerja Membagi Waktu Bekerja dan Anak, Split Shift

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi perempuan bekerja dari rumah. (Pixabay/Free-Photos)

Ilustrasi perempuan bekerja dari rumah. (Pixabay/Free-Photos)

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaIbu bekerja maupun ibu rumah tangga mempunyai tantangan masing-masing. Untuk ibu pekerja, pembagian waktu antara tugas di rumah dan di kantor bisa memicu konflik batin tersendiri. Ada beberapa ibu pekerja yang menyiasati bekerja sebelum anak-anak bangun di pagi hari. Mereka sengaja memilih bangun pukul 4 pagi agar bisa mencicil pekerjaan ataupun materi presentasi, sebelum menyiapkan kebutuhan anak-anak dan rumah tangga.

Mengutip laman Purewow, cara ibu pekerja menyiasati waktu selama 24 jam itu disebut pula split shift. Salah satu solusi untuk orang tua yang perlu bekerja 40 jam kerja lebih dari satu minggu, tetapi juga ingin ada untuk waktu keluarga yang konsisten. Tips ini dibagikan Laura Vanderkam penulis New York Times dan penulis buku I Know How She Does It: How Successful Women Make the Most of Their Time.

Berikut tiga tips yang dibagikan di laman Purewow

1. Mengerjakan tugas di waktu bekerja

Bila Anda memiliki tenggat waktu presentasi dan sudah kehabisan ide mengerjakannya setelah menidurkan anak-anak, jangan dipaksakan. Jika Anda membagi waktu kerja Anda menjadi dua shift. Misalnya, pukul 9 pagi sampai 4 sore, lalu satu atau dua jam setelah jam tidur anak-anak, berusahalah di waktu tersebut. Maksimalkan di jam-jam tersebut dan dahulukan pekerjaan yang membutuhkan banyak ide. Membalas email bisa dilakukan setelah jam kerja di kantor.

2. Bersikap realistis

Apakah Anda pernah terburu-buru pulang dari kantor untuk menyelesaikan tugas mencuci yang menumpuk, sementara perjalanan Anda sampai di rumah butuh waktu lebih dari satu jam? Jadi, bersikap realistis saja. Jangan berimprovisasi dari agenda pekerjaan yang sudah dibuat, jika estimasi waktu dan kemampuan Anda tidak memenuhi. Sebab itu bisa memicu kekecewaan dan kecemasan yang sebenarnya bisa dihindari.

Sama halnya dengan email, Anda tidak perlu mengejar target membalas email dalam satu hari. Prioritaskan email dari yang terpenting dengan fitur penandaan di email. Manfaatkan fitur-fitur yang ada.

3. Atur Timer

Saat bekerja di luar jam kerja, ibu pekerja bisa saja lupa waktu hingga dini hari. Atau sebaliknya, ada beberapa ibu yang suka menunda-nunda pekerjaan kantor saat berada di rumah lebih cepat merespons grup chat bergosip. Oleh karena itu, diri sendiri harus menjadi timer.

Misalnya, pekerjaan kantor dicicil 20 menit setelah mencuci piring, lalu menidurkan anak, baru melanjutkan kembali, patuhi waktu tersebut agar menjadi rutinitas. Tentukan pula waktu Anda berhenti kerja, ini penting untuk menjaga kesehatan Anda. Bila sakit, Anda tidak bisa bekerja, bukan?

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."