Alasan Ilmiah Mengapa Ibu Sering Gendong Bayi di Lengan Kiri

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi membacakan buku untu bayi. Bisnis.com

Ilustrasi membacakan buku untu bayi. Bisnis.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sadarkah ibu saat menggendong bayi lebih sering di bagian lengan kiri? Kala Cantika bertanya kepada 10 ibu muda di lengan bagian mana mereka sering menggendong bayi, tujuh di antaranya menjawab di lengan kiri. Beragam alasannya mulai dari kebiasaan, lebih kuat menopang bayi, supaya tangan kanannya bebas mengambil sesuatu hingga refleks. Ternyata, jajak pendapat kecil-kecilan ini selaras dengan hasil sejumlah studi yang meneliti tingginya persentase orang tua yang menggendong bayi di lengan kiri beserta alasan ilmiahnya.

Melansir laman Times of India, studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam Journal of Neuroscience and Biobehavioral mengungkapkan 66 hingga 72 persen orang menggendong bayi di lengan kiri. Studi yang berbasis di Jerman itu mengevaluasi 40 studi terakhir yang membahas topik yang sama. Ditemukanlah alasan orang menggendong bayi di lengan kiri Anda agar lengan kanannya bebas melakukan tugas lain.

Selain itu, 70 hingga 95 persen orang di dunia bukan kidal, jadi itu termasuk alasan seringnya bayi digendong di lengan kiri. Tak hanya itu, sebanyak 73 persen wanita dan 64 persen pria menggendong bayi di sebelah kiri. Secara statistik hal itu dipicu oleh lebih banyak jumlah pria kidal daripada wanita.

Faktor emosi turut berperan juga dalam memutuskan menggendong bayi di lengan kiri. Emosi terutama diproses di belahan otak kanan, orang cenderung memindahkan bayi mereka ke bidang visual kiri mereka, yang terkait juga dengan otak kanan.

Studi lain yang dilakukan pada tahun 1996 juga menemukan bahwa menggendong di lengan kiri bisa menjembatani ikatan ibu dan anak dari otak ke emosional ibu. Turut pula mengarahkan komunikasi ibu ke otak belahan kanan si bayi dan berkontribusi pada awal perkembangan bahasa. Penelitian lain mengatakan bahwa kebiasaan tersebut bisa disebabkan oleh keinginan ibu menjaga bayi dekat dengan detak jantungnya, sehingga lebih menenangkan bagi bayi.

Coba sekarang perhatikan kebiasaan menggendong Anda atau teman ibu muda lainnya?

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."