Manfaat Tahu dari Mengurangi Risiko Penyakit Jantung dan Diabetes

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi tahu. Pixabay.com/Ally J

Ilustrasi tahu. Pixabay.com/Ally J

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Siapa yang tak kenal dengan tahu? Makanan yang terbuat dari dadih kedelai yang dipadatkan. Tahu sangat populer di Indonesia, Asia Tenggara, dan Asia Timur. Makanan ini salah satu sumber protein, kalsium dan zat besi yang baik.

Tak hanya itu, tahu juga bebas gluten, bebas kolesterol, dan rendah kalori. Tahu juga memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan membantu fungsi otak.

Manfaat kesehatan tahu

1. Mengurangi risiko penyakit jantung
Banyak penelitian yang menemukan bahwa mengonsumsi sayur-sayuran dan bahan pangan nabati (seperti kedelai) memiliki kaitan dengan menurunnya risiko sakit jantung. Isoflavon dalam kedelai dipercaya bisa mengurangi peradangan pada pembuluh darah sekaligus meningkatkan kelenturannya. 

Mengonsumsi sekitar 50 gram produk kedelai setiap hari mampu memperbaiki kadar lemak darah dan menurunkan risiko sakit jantung sebanyak 10 persen. Pada wanita yang sudah menopause, asupan isoflavon yang tinggi terkait dengan membaiknya faktor-faktor yang melindungi tubuh dari kemungkinan serangan jantung. Contohnya, indeks massa tubuh ideal, ukuran lingkar pinggang normal, kadar insulin, dan kadar kolesterol baik HDL. Tak hanya isoflavon, kandungan saponin dari tahu juga memperbesar manfaat tahu dalam melindungi kesehatan jantung. 

2. Mengurangi risiko kanker payudara
Wanita yang mengonsumsi produk-produk kedelai setidaknya seminggu sekali, dikatakan memiliki risiko kanker payudara yang menurun sebesar 48-56 persen. Efek perlindungan ini didapatkan dari isoflavon, yang juga berpengaruh positif terhadap siklus menstruasi dan kadar estrogen. Efek proteksi terhadap kanker payudara tersebut paling banyak didapatkan oleh perempuan yang terbiasa mengonsumsi tahu dan produk kedelai sejak kecil.

3. Mengurangi risiko kanker saluran pencernaan
Penelitian yang mengamati kaitan antara konsumsi tahu dan kanker lambungmenemukan bahwa risiko penyakit ini menurun sebanyak orang yang cukup banyak mengonsumsi tahu, 61 persen pada pria dan 59 persen pada perempuan. Sedangkan risiko kanker saluran pencernaan lainnya berpotensi berkurang sebanyak 7 persen.

4. Mengurangi risiko kanker prostat
Konsumsi lebih banyak tahu dan produk-produk kedelai bisa menurunkan risiko kanker prostat sebanyak 32 sampai 51 persen pada pria. Beberapa penelitian sudah mendukung temuan tersebut dan menyimpulkan bahwa manfaat pencegahan kanker prostat dari isoflavon dalam tahu, tergantung pada jumlah konsumsi tahu serta tipe bakteri saluran cerna yang ada di usus Anda.

5. Mengurangi risiko diabetes
Sebuah penelitian yang melibatkan para perempuan usia menopause menemukan bahwa konsumsi isoflavon kedelai sebanyak 100 gram per hari, dapat mengurangi kadar gula dalam darah sebanyak 15% dan menurunkan kadar insulin sebanyak 23 persen. Sementara studi lainnya menemukan bahwa mengonsumsi isoflavon setiap hari selama satu tahun, akan memperbaiki sensitivitas insulin dan kondisi lemak darah, sekaligus mengurangi risiko sakit jantung.

Selain mencegah beragam penyakit, mengkonsumsi tahu juga bermanfaat untuk beberapa hal berikut ini

- Menjaga kesehatan tulang
Konsumsi sampai 80 mg isoflavon dari kedelai setiap hari bisa memperlambat pengeroposan tulang, terutama pada wanita yang baru memasuki masa menopause.

- Membantu fungsi otak
Isoflavon dalam kedelai juga dapat membantu fungsi otak dan kemampuan memori, khususnya pada wanita di atas usia 65 tahun.

- Meredakan gejala menopause
Kandungan isoflavon dalam kedelai dipercaya bisa mengurangi gejala hot flashes pada masa menopause.

- Menjaga elastisitas kulit
Konsumsi 40 mg isoflavon dari kedelai setiap hari mampu mengurangi keriput pada kulit sekaligus meningkatkan kelenturannya dalam jangka waktu delapan hingga 12 minggu.

Anda bisa memasukkan tahu dalam menu makan, setidaknya beberapa kali dalam seminggu. Cita rasa tahu yang netral membuat makanan ini mudah diolah dengan berbagai bumbu dan dipadukan dengan berbagai jenis makanan lain. Tahu juga memiliki tingkat kepadatan yang berbeda-beda.

Jenis tahu dengan konsistensi padat cocok untuk digoreng, ditumis, dan dipanggang. Tahu yang lunak bisa dimasak menjadi kaserol atau sebagai bahan campuran dalam sup. Sedangkan tahu sutra bahkan bisa dijadikan puding atau ditambahkan dalam smoothies sayuran sebagai sumber protein.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."