Jakarta Fashion Week 2020 Rangkul Beragam Mitra Bisnis

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Jakarta Fashion Week 2020 dan Para Mitra Strategis. (Dok. Jakarta Fashion Week)

Jakarta Fashion Week 2020 dan Para Mitra Strategis. (Dok. Jakarta Fashion Week)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pekan mode terbesar di Asia Tenggara, Jakarta Fashion Week atau JFW 2020 akan diadakan pada 19-25 Oktober 2019. Gelaran mode ke-13 ini membawa sejumlah suguhan istimewa mulai dari kehadiran perancang busana asal Tunisia, menghelat dari 70 fashion show hingga perayaan 40 tahun Lomba Perancang Mode (LPM). Acara tahun ini diselenggarakan di empat area Senayan City, yaitu Fashion Tent, Fashion Atrium, FashionlinkX#Blckvnue, dan Fashionlink Showroom and Market.

“Tahun ini, kami mempersiapkan beberapa kejutan untuk para stakeholders dan pencinta fashion Indonesia. Dari segi konten, tahun ini kami ingin memicu ketertarikan untuk kembali menggali identitas Indonesia, tidak hanya dari segi kriya, tapi juga perilaku, preferensi tampilan, dan lain sebagainya, melibatkan beberapa expert speakers di bidang masing-masing,” ungkap Lenni Tedja, Direktur Jakarta Fashion Week di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Lenny Tedja Direktur Jakarta Fashion Week saat ditemui di Fashionlink, Senayan City, Jakarta Pusat, Rabu 11 September 2019. Tempo/Silvy Riana Putri

Hal baru lain yang ditawarkan adalah logo baru yang melambangkan semangat JFW yang kini lebih sleek, bold, energetic, dan semakin dinamis. Untuk menjawab tantangan di dunia digital, Jakarta Fashion Week akan meluncurkan fasilitas terbaru untuk para pengunjungnya. Fasilitas ini nantinya diharapkan dapat diintegrasi dengan kegiatan para sponsor, terutama yang memanfaatkan arus digitalisasi, salah satunya, Lazada.

"Lazada Indonesia menyediakan kanal di dalam platform kami bagi para desainer dan kurasi produk mode, yaitu Style Space, berkolaborasi dengan Jakarta Fashion Week. Dengan Style Space, Lazada membantu mempercepat kemajuan industri mode Indonesia dengan memberdayakan para desainer untuk menjangkau konsumen yang lebih luas melalui peluang offline-to-online,” kata Monika Rudijono, Chief Marketing Officer Lazada Indonesia.

Jakarta Fashion Week 2020 dan Para Mitra Strategis. (Dok. Jakarta Fashion Week)

Di backstage, Jakarta Fashion Week 2020 kembali didukung oleh Make Over sebagai Official Makeup Partner dan L’Oréal Professionnel sebagai Official Hairdo Partner. Tahun ini L’Oreal Professionnel tidak mengadakan Hairdresser Hunt yang biasa dilakukan untuk menyaring hair stylist untuk backstage Jakarta Fashion Week .

“Kami mengadakan L’Oreal Colour Trophy untuk memilih colorist terbaik tahun ini,” ungkap Muthia Kasri, PR Manager untuk PPD L’Oreal Professionnel. Sementara Make Over tetap mengadakan Make Over MUA Hunt yang tetap jadi salah satu audisi paling dinanti.

“Tiga makeup artist terbaik Tanah Air yang akan menjadi juri, yaitu Dhirman Putra, Marlene Hariman, dan Philipe Karunia,” ujar Kania Cumar, Brand Development Representative Make Over.

Penyelenggaraan JFW setiap tahunnya memang tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari para desainer, model, penata rias, penata rambut, koreografer, kru, dan lain sebagainya.

Dan di balik itu semua, selalu ada sejumlah mitra strategis yang turut mendampingi, yaitu para sponsor dan mitra internasional. Di antaranya Senayan City Wardah, UBS Gold, Tinkerlust, Matahari Department Store, Daliatex, Danone Aqua, Strongbow, Epson, dan Aqua Japan. Dukungan juga datang dari RSGM YARSI, CBN Fiber, Century Park Hotel, Santika Hotel Indonesia, Sunpride, Gouw Heritage, Wondernuts, hingga Studio 47.

Para pemangku di pemerintahan ikut mendukung sepenuhnya keberlangsungan Jakarta Fashion Week 2020. Antara lain Kementerian Pariwisata, dan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan DKI Jakarta, Enjoy Jakarta, Kedutaan Besar Republik Indonesia Tunisia, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia Vienna.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."