Ada Rasa Jepang di Jakarta Fashion Week 2019, Ini Alasannya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Model membawakan koleksi ETU bersama Wardah di perhelatan mode Jakarta Fashion Week 2019 di Senayan City, Jakarta, Sabtu, 20 Oktober 2018. Koleksi ini terinspirasi dari kota Tokyo dengan ragam ornamen elemen khas Negeri Matahari Terbit. TEMPO/Nurdiansah

Model membawakan koleksi ETU bersama Wardah di perhelatan mode Jakarta Fashion Week 2019 di Senayan City, Jakarta, Sabtu, 20 Oktober 2018. Koleksi ini terinspirasi dari kota Tokyo dengan ragam ornamen elemen khas Negeri Matahari Terbit. TEMPO/Nurdiansah

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap tahun, Jakarta Fashion Week (JFW) menampilkan tren terbaru untuk musim semi dan musim panas tahun berikutnya. JFW adalah ajang yang ditunggu-tunggu oleh para pecinta mode.

Namun, apa yang beda JFW kali ini dari tahun sebelumnya? JFW 2019, yang diadakan di Senayan City, Jakarta, 20-26 Oktober 2018, menampilkan kolaborasi unik dari seorang stylist asal Jepang, Makoto Washizu.  Ini adalah tahun ke-6 JFW kerjasama dengan Japan Fashion Week.

Baca juga:
JFW 2019, 55 Hair Stylist Ditantang Menata Rambut Cepat dan Keren
Hari Batik 2018, Tips Pakai Batik yang Keren

Setiap tahun, keduanya bertukar panggung. Beberapa desainer Jepang akan melakukan peragaan busana di JFW dan beberapa desainer Indonesia hadir di Tokyo Fashion Week.

“Setiap tahun kolaborasi ini semakin meluas. Tahun terakhir bukan peragaan busana saja tapi ada juga residency programe, di mana desainer tinggal di Jepang selama 10 hari sampai dua minggu untuk mempelajari industri Jepang,” jelas Lenny Tedja, Direktur JFW.

Model membawakan koleksi Norma Hauri bersama Wardah di perhelatan mode Jakarta Fashion Week 2019 di Senayan City, Jakarta, Sabtu, 20 Oktober 2018. Wardah berkolaborasi dengan tujuh desainer yakni ETU, Norma Hauri, Dian Pelangi, Barli Asmara, Zashi (Zaskia Sungkar dan Shireen Sungkar) dan Ria Miranda. TEMPO/Nurdiansah

Untuk hari pertama JFW 2019, tiga merek ternama Indonesia, Bateeq, Danjyo Hiyoji, NY by Novita Yunus, melakukan peragaan busana dengan sentuhan gaya Jepang. Makoto Washizu menjadi stylist di acara tersebut dan menunjukkan bagaimana busana Indonesia bisa masuk ke pasar Jepang dan disesuaikan dengan gaya masyarakat Jepang.

“Ini juga sebagai perayaan 60 tahun hubungan diplomatik Jepang dan Indonesia,” lanjut Lenny.

Artikel lain:
Fashion Show Fall Winter 2018, Simak Eksperimen Desainer IFC

Dia mengatakan kalau pastinya di JFW tahun ini masyarakat bisa belajar banyak mengenai paduan mode Jepang dengan Indonesia. Lenny juga melihat kalau desainer Indonesia memiliki pasar yang cukup besar di Jepang, setiap tahunnya peragaan busana desainer Indonesia di Tokyo Fashion Week selalu penuh dan menarik perhatian penonton.

Namun, Lenny mengakui kalau desainer Indonesia ke Jepang masih lebih ke promosi dan belum ada desainer Indonesia dari kolaborasi ini yang memiliki toko di Jepang. Lenny mengatakan bahwa Tokyo Fashion Week adalah acara mode yang sangat bergengsi dan berharap desainer Indonesia bisa semakin dikenal secara internasional melalui kolaborasi ini.

ASTARI SAROSA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."