BJ Habibie Ukur Kecepatan Cintanya ke Ainun, Angkanya Fantastis

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Presiden ketiga BJ Habibie menggandeng tangan istrinya, Asri Ainun Habibie pada acara peresmian The Habibie Center di ruang Cendrawasih, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, 22 Mei 2000. Habibie yang tutup usia pada 11 September 2019 kini kembali bersatu dengan istri tercintanya yang lebih dulu wafat pada 22 Mei 2010 lalu. dok.TEMPO/Bernard Chaniago

Presiden ketiga BJ Habibie menggandeng tangan istrinya, Asri Ainun Habibie pada acara peresmian The Habibie Center di ruang Cendrawasih, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, 22 Mei 2000. Habibie yang tutup usia pada 11 September 2019 kini kembali bersatu dengan istri tercintanya yang lebih dulu wafat pada 22 Mei 2010 lalu. dok.TEMPO/Bernard Chaniago

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Wafatnya Bacharuddin Jusuf Habibie atau akrab disapa BJ Habibie pada Rabu 11 September 2019 di usia 83 tahun menorehkan banyak kisah di relung hati masyarakat Indonesia. Mulai dari riwayat dan perjuangan karier, negarawan, teknorat, pendidik, bapak demokrasi hingga sosok family man. Bila Anda mencari panutan kesetiaan cinta hingga maut memisahkan, BJ Habibie-Ainun salah satunya. Pasangan ini menikah selama 48 tahun 10 hari tanpa bertengkar. Hal itu dikisahkan oleh Habibie saat wawancara eksklusif bersama wartawan Tempo Istiqomatul Hayati dan Akbar Tri Kurniawan pada Desember 2010, tak lama setelah peluncuran buku “Habibie & Ainun”.

"Tidak ada masalah yang prinsipil," kata ucap bapak dua putra itu. Kalaupun terjadi silang pendapat, menurut Habibie, hanya soal remeh-temeh, misalnya kurang minum air, kurang tidur karena bekerja terus, dan tidak menyegerakan salat.

Kemesraan rumah tangga Habibie-Ainun berlanjut setelah Hasri Ainun Habibie menutup mata 22 Mei 2010. Dikisahkan sendiri oleh Ilham Akbar Habibie, putra sulung Habibie, saat mengenang cinta ayah dan ibunya di depan makam keduanya di Taman Makam Pahlawan Kalibata Kamis 12 September 2019.

“Bayangkan bapak itu tiap hari, tiap hari mengirim tahlil ke ibu. Setiap hari Jumat atau lebih ke makam ibu untuk berdoa. Begitu setia bapak dengan ibu sampai dengan wafat,” tegas Ilham yang saat itu mengenakan setelan jas hitam.

BJ Habibie mencium nisan istrinya, Ainun di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Meski Ainun telah berpulang lebih dahulu, namun Habibie tidak berhenti menunjukkan cinta dan kesetiaannya. Hingga akhir hayatnya, Bapak Teknologi Indonesia itu secara rutin berziarah ke makam sang istri. Almarhum Habibie pun akan dimakamkan tepat di samping kuburan istri tercinta di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. dok. TEMPO/Suryo Wibowo

Tak hanya menunjukkan kesetiaan dalam doa dan tindakan, Habibie pun apik mengenang momen romantis dengan istrinya. “Saat (beradu pandangan), saya merasakan getaran yang tak pernah saya rasakan, padahal saya punya cewek banyak juga, tapi tak pernah merasakan ini (tertawa). Dan saya kecanduan memandang Ainun. Konklusi saya inilah true love,” tutur kakek enam cucu ini.

Habibie lebih memilih bahasa tatapan daripada ucapan cinta kepada Ainun. “Tapi saya sering menatapnya dan melayaninya dengan kasih sayang yang besar. Dan itu dirasakan Ibu,” paparnya.

Kala mengibaratkan Ainun sebagai cinta sejatinya, Habibie menggunakan analogi kecepatan sesuai dengan salah satu kebiasaannya menyetir mobil secara zig-zag.

“Kalau saya berbicara dengan Anda, kecepatannya 1.000 kilometer per jam. Tapi, kalau saya berpandangan mata, kecepatan 1 miliar km/jam. Berarti, dalam detik yang sama, saya lebih banyak bisa membaca karena ada kecepatan lebih tinggi. Jadi informasi yang saya berikan atau sebaliknya paling banyak melalui mata tapi Anda belum sinkron. Saya dengan Ibu lain, saya yakin frekuensinya makin banyak,” tandas pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan tersebut.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."