3 Kiat Bagi Ibu yang Mau Melahirkan Normal usai Operasi Caesar

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu melahirkan. shutterstock.com

Ilustrasi ibu melahirkan. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Banyak perempuan yang melahirkan anak pertama melalui operasi caesar. Alasannya beragam mulai dari kondisi panggul, posisi bayi, hingga ketakutan sang ibu. Apakah melahirkan anak pertama dengan operasi caesar menutup kemungkingan untuk melahirkan normal di anak selanjutnya? Tentu saja itu bukan hal yang mustahil, tapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Bagi Anda yang ingin melahirkan normal usai operasi caesar atau dikenal dengan istilah vaginal birth after c-section (VBAC), simak beberapa tips dari dokter spesialis kebidanan dan kandungan, doula atau pendamping profesional ibu hamil dan melahirkan, serta seorang ibu yang dilansir dari laman Purewow.

1. Tips dari dokter kebidanan dan kandungan
Dokter kebidanan dan ginekologi, Charlsie Celestine, mendorong perempuan untuk mengetahui apa tujuan mereka. “Banyak perempuan di luar sana percaya bahwa setelah satu operasi caesar mereka akan menjalani operasi caesar saat melahirkan berikutnya, dan itu mungkin tidak terjadi,” ujarnya.

Memang, tidak semua orang yang melahirkan dengan operasi caesar dapat menjalani persalian normal. Namun, Anda dapat mendiskusikan hal ini dengan dokter apakah Anda memiliki peluang bagus untuk VBAC yang berhasil.

Dalam hal risiko, Celestine memperingatkan tentang pecahnya rahim, yang dapat traumatis bagi ibu dan bayi. Namun, risiko itu kurang dari satu persen untuk mereka yang hanya memiliki satu operasi caesar. Secara umum, VBAC yang sukses adalah yang paling tidak berisiko dalam hal hasil untuk ibu dan bayi, namun VBAC yang gagal memiliki risiko lebih besar ketimbang operasi caesar berulang.

“Saya jelas tidak mengatakan itu untuk membuat siapa pun patah semangat. Tetapi, ketika membuat keputusan untuk diri sendiri, bayi Anda dan keluarga Anda, penting untuk mengetahui tidak hanya manfaat luar biasa dari VBAC tetapi juga risikonya,” ucap Celestine.

Selain itu, ia mengingatkan Anda agar menemukan dokter dan rumah sakit yang tepat yang akan mendukung keinginan Anda untuk menjalani VBAC. Sebagai dokter Sebagai seorang dokter yang melakukan VBAC, Celestine memastikan pasiennya tahu dia ada di pihak mereka, tetapi kadang-kadang, operasi caesar tidak bisa dihindari. "Sebagai dokter mereka," Celestine menjelaskan, "Saya siap untuk hasil yang mungkin, dan penting bahwa ibu juga menyadari kemungkinan itu."

Ilustrasi ibu hamil yang bahagia. shutterstock.com

2. Tips dari doula
Sebagai seorang doula dengan pengalaman 12 tahun, pendiri Expecting NYC Kristy Zadrozny telah membantu banyak orang tua yang mengharapkan untuk membuat rencana kelahiran yang mereka inginkan.

Zadrozny mengatakan kunci untuk memiliki VBAC yang sukses adalah mendapat dukungan dari penyedia perawatan Anda. “Pastikan dokter atau bidan Anda tidak hanya mendukung VBAC tetapi juga terlatih dalam melahirkan bayi seperti itu,” paparnya.

Mulailah berbicara dengan dokter di awal kehamilan Anda. Tanyakan kemungkinan untuk VBAC, bagaimana prosedurnya, dan bagaimana Anda dapat mengatur diri Anda untuk sukses. "Sementara budaya kita sering hanya berfokus pada hasilnya, padahal melahirkan merupakan proses. Dan merasa puas dengan kelahiran seseorang adalah tujuannya di sini, terlepas dari hasil VBAC. "

Menurut Zadrozny tetap aktif selama kehamilan, makan makanan bergizi dan menjaga tingkat oksitosin Anda tinggi dapat membantu proses persalinan. "Lakukan hal-hal yang membuat Anda bahagia dan mengelilingi diri Anda dengan tim pendukung yang solid termasuk teman dan keluarga terkasih, doula dan profesional kesehatan seperti terapis pijat, ahli akupunktur dan pelatih kebugaran,” ungkapnya.

3. Tips dari ibu yang menjalani VBAC

Jangan berasumsi bahwa hanya karena Anda memiliki satu anak, Anda memahami cara kerja proses kelahiran. Seorang ibu bernama Jillian, dari Brooklyn, New York, menceritakan pengalamannya melahirkan anak pertama melalui operasi caesar karena sungsang.

Saat hamil anak kedua, dia mempersiapkan diri untuk VBAC. “Saya ingat saya datang ke rumah sakit, merasa yakin akan melahirkan, lalu dikirim pulang dan kemudian menunggu terlalu lama untuk kembali ke rumah sakit dan melahirkan dalam triase. Oh, dan saya juga tidak punya teknik untuk bernapas, mendorong, dan lainya, kKarena, sekali lagi, saya terlalu sombong untuk melakukan sedikit pun penelitian. (Meskipun, dalam pembelaan saya, saya juga harus menghadapi seorang balita.) ” tukasnya.

Seperti halnya rencana, persiapkan sebaik mungkin. Bicaralah dengan dokter Anda, tim dukungan kelahiran Anda dan pasangan Anda untuk memastikan Anda semua berada di tujuan yang sama mengenai VBAC Anda. Berbagai hal mungkin tidak berjalan sesuai rencana — dan mungkin juga tidak — tetapi membiasakan diri dengan hasil-hasil potensial akan sedikit menenangkan hati dan pikiran.

YUNIA PRATIWI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."