Pasangan Tidak Suka Percakapan Berbunyi Iya,Tapi...dan 7 Hal Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi pasangan putus. shutterstock.com

Ilustrasi pasangan putus. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Selain kepercayaan, komunikasi menjadi pondasi keharmonisan suatu hubungan. Setiap pasangan memang mempunyai gaya komunikasi yang telah disepakati. Akan tetapi, ada beberapa bentuk ucapan yang patut dihindari kepada pasangan. Adanya unsur paksaan atau drama mengungkit kesalahan lampau termasuk gaya bicara yang dihindari pria saat membangun percakapan. 

Melansir laman Huffington post, berikut ini sejumlah ucapan yang tidak disukai pria. 

1. “Saya mengerti ini sudah malam, tetapi kita harus berbicara mengenai sesuatu.” 

Menurut ahli psikoterapi Elisabeth J. LaMotte, sebuah percakapan penting lebih baik dilakukan pada keesokan hari. Walaupun mendesak, percakapan akan lebih berkualitas apabila dilakukan ketika pembicara maupun pendengar dalam keadaan segar dan siap untuk berkomunikasi.

“Ada tekanan saat si perempuan memaksa pasangan yang mengantuk tidak akan membuat komunikasi berjalan lancar karena ada unsur terpaksa,” pungkas LaMotte.

2. “Kamu hanya mau bercinta."
Anggapan bahwa pria hanya mau membahagiakan pasangannya dengan iming-iming seks akan membuat mereka sakit hati. “Pria memang menyukai seks, tetapi mereka sangat benci bila mereka berbuat baik kemudian dituduh punya maksud terselubung,” papar ahli psikoterapi Gary Neuman.

3. "Bajumu terlihat lebih cocok untuk remaja. Bisa coba ganti baju yang lain?"
Perempuan benci ketika pasangannya berkomentar buruk mengenai rambut baru mereka. Menurut psikolog Susan Heitler, pria juga membenci ketika Anda mengomentari baju mereka. Ucapan di atas dianggap terlalu mengontrol dan bossy

4. “Saya benci kalau kamu meninggalkan piring kotor di tempat cuci piring.” 
Perempuan seringkali mengucapkan kalimat tersebut untuk menyuruh pasangannya menjadi lebih perhatian terhadap kebersihan rumah. Namun, menurut ahli terapi pasangan dan seks Tammy Nelson, kalimat tersebut justru dianggap nonkonstruktif, yaitu tidak akan membangun karakteristik yang lebih baik bagi pendengarnya.

“Lebih baik gunakan kalimat ‘Aku lebih menghargai apabila kamu….’ Hargai pasangan Anda,” jelas Nelson. 

5. “Kamu selalu menumpuk sampah dan tidak pernah membuangnya.”
Nelson menjelaskan bahwa pria sangat benci ketika pasangannya menggunakan kata “selalu” dan “tidak pernah”. Kedua kata itu dianggap menuduh dan tidak menyenangkan.

6. “Iya, tapi…” 
Menyetujui sesuatu lalu menampiknya dengan tambahan kata “tapi” hanya akan membuat pasangannya kesal. “Kata ‘tapi’ berfungsi sebagai penghapus dari pernyataan sebelumnya. Tidak ada pria atau perempuan mana pun yang senang ketika pendapatnya ditampik oleh kata tersebut.” ucap Nelson.

7. “Mantanku tidak akan pernah melakukan hal seperti itu.” 
Menurut ahli terapi Kurt Smith, membandingkan pasangan dengan mantan pacar akan menimbulkan kebencian. “Membandingkan pasangan dengan mantan atau orang lain hanya akan membuat mereka merasa tidak dicintai dan menganggu hubungan.” 

8. “Ingat ketika kamu berbuat salah dulu?” 
Mungkin dulu pasangan Anda pernah lupa hari jadian, ia malah pergi dengan sahabat-sahabatnya. Mungkin ia pernah melakukan kesalahan lain yang Anda anggap merupakan kesalahan besar. Apa pun itu, menurut Smith, perempuan harus memaafkan pasangan dan melupakannya. 

“Banyak pria merasa terbelenggu oleh masa lalu karena pasangan selalu mengungkit mereka akan kesalahannya di masa lampau. Terlebih lagi, perempuan selalu melakukannya kala pasangan berbuat sedikit saja kesalahan. “Ini membuat pria merasa tidak dihargai,” tandas Smith.

YAYUK WIDIYARTI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."