5 Ciri Pasangan Sedang Kesal dari Pesan Teks yang Dikirimnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi perempuan membaca pesan (pixabay/mrspandora)

Ilustrasi perempuan membaca pesan (pixabay/mrspandora)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ketika pasangan sedang kesal beragam wujud ekspresinya. Secara kasat mata bisa terbaca dari ekspresi wajah, intonasi suara, pandangan mata atau bahasa tubuh lainnya. Dalam gaya berkirim pesan pun, kita bisa merasakan kesalnya si dia.

Menurut Michelle McSweeney, peneliti dan ahli komunikasi digital di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, perubahan gaya menulis atau merespons di pesan bisa menjadi pertanda pasangan sedang kesal. McSweeney menjabarkan lima ciri pasangan sedang kesal berkirim pesan seperti dilansir di laman Elite Daily.

1. Tidak menunjukkan antusias

Bila pasangan Anda termasuk tipe penuh antusias saat berkirim pesan, lalu berubah menjawab singkat bisa menjadi tanda-tanda kesal.

“Jika pasangan Anda biasanya menjawab pesan, "Kedengarannya bagus!!!" tiba-tiba hanya menulis, "Kedengarannya bagus," singkat dan kurangnya tanda seru dapat menunjukkan kurangnya antusiasme. Bisa jadi pasangan Anda sedang memendam kesal atau sengaja membuat Anda terganggu,” kata McSweeney.

2. Lebih rajin membubuhkan tanda titik

Seseorang yang biasanya tidak menggunakan tanda baca pada akhir kalimat akan membubuhkan tanda titik di setiap akhir kalimat saat kesal. Bagi McSweeney, bentuk tulisan formal menunjukkan adanya jarak sosial.

Pasangan yang biasa menuliskan, “OK kedengarannya bagus aku akan menemui kamu”, saat kesal lebih menuliskan pesan, “OK. Kedengarannya bagus. Aku akan menemui kamu.”

3. Tiba-tiba menulis pesan panjang

Tanda ini kebalikan dari menjawab pesan secara singkat. Bagi pasangan yang biasanya menjawab pesan secara singkat lebih memilih balasan panjang. Uraian mendetail di dalam satu pesan bisa jadi menunjukkan kekesalan.

“Hal ini mungkin ditempuh untuk menunjukkan mereka membatasi atau tidak ingin memulai percakapan lain, sehingga memuat semua informasi dalam satu teks,” urai McSweeney.

Alih-alih mengirimkan tiga pesan seperti berikut ini, “Aku akan datang terlambat,” lalu “Aku dalam perjalanan ke sana secepatnya,” kemudian “Aku akan kabari kamu ketika sudah dekat,” pasangan yang sedang marah akan mengirimkan semua informasi itu dalam satu pesan.  

4. Tanpa menyertakan emoji

Penggunaan emoji dalam pesan dapat beperan mempertegas suasana atau perasaan yang ingin disampaikan. Memang tidak semua pasangan menggunakan emoji saat berkirim pesan, tapi ini bisa menandakan kekesalan pasangan yang rajin menyematkan emoji di dalam pesannya.  

"Jika pasangan kerap menggunakan emoji saat menulis pesan, kemudian mereka tidak menggunakan emoji apa pun dalam satu atau beberapa pesan, maka patut mencurigai ada sesuatu yang terjadi," kata McSweeney. Seseorang yang sedang kesal tidak peduli tentang membangun suasana percakapan seperti biasanya.

5. Tidak menggunakan istilah khasnya

Sama seperti penggunaan tanda baca, perbedaan istilah bisa menjadi ciri pasangan yang kesal. Pasangan yang terbiasa menggunakan istilah khasnya dalam pesan teks, mungkin beralih ke tulisan bernada formal. Misalnya, pasangan yang terbiasa menuliskan “ttyl” akan memilih tulisan “I’ll talk to you later”. Hal itu untuk mengekspresikan pergantian suasana dari akrab menjadi berjarak saat menulis pesan.

"Singkatan yang biasa dipakai untuk Anda berdua atau bahasa candaan biasanya menunjukkan kedekatan sosial atau kepositifan. Jika pasangan mulai menulis pesan seolah-olah mereka sedang berbincang dengan profesor, bos atau koleganya dibandingkan menulis pesan kepada orang yang disayangi, itu bisa menandakan gejolak yang akan naik,” tandas McSweeney.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."