Bedanya Reaksi Efek Samping dan Alergi Obat pada Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi anak biduran. kidsallergy.co.za

Ilustrasi anak biduran. kidsallergy.co.za

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Reaksi alergi setelah anak terpapar obat jadi tanda bahwa mereka mengalami alergi obat. Gejalanya bermacam-macam di antaranya ruam, gatal, mengi, atau biduran. Namun alergi obat juga bisa disalahartikan dengan efek samping sehingga penting untuk mengetahui perbedaan antara keduanya.

Gejala alergi obat adalah berbagai efek yang terjadi ketika seseorang alergi terhadap obat, baik anak-anak maupun orang dewasa. Alergi obat disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang bereaksi ketika terpapar oleh obat. Pada kebanyakan alergi obat, gejala alergi tidak muncul saat pertama kali menggunakan obat. Gejala tersebut baru muncul setelah beberapa kali menggunakan obat pemicunya. Ketika suatu obat telah menimbulkan reaksi, maka gejala bisa muncul dengan cepat setelah penggunaan obat.

Terdapat tingkatan pada gejala alergi obat yang muncul, mulai dari ringan hingga parah. Anak dapat merasakan satu atau beberapa gejala ringan alergi obat yang meliputi ruam kulit, kulit gatal-gatal, biduran, mata terasa gatal, demam, dan nyeri sendi

Dalam meringankan reaksi alergi ini, Anda dapat memberi anak obat antihistamin. Selain itu, oleskan krim kalamin jika terjadi gatal atau ruam pada kulit mereka. Namun, jika gejala alergi tak kunjung membaik, semakin memburuk, atau terjadi dengan parah, maka orangtua harus mulai khawatir dan segera memeriksakan anak ke rumah sakit.

Gejala alergi obat yang parah bisa mengancam jiwa. Pada gejala yang parah, seluruh tubuh dapat bereaksi secara mendadak beberapa menit setelah terpapar obat hingga membahayakan keselamatan anak Anda. Kondisi ini disebut juga dengan anafilaksis. Adapun gejala alergi obat parah yang bisa muncul, yaitu: detak jantung tak teratur, sulit bernapas, terjadi pembengkakan, pingsan, tenggorokan terasa sempit, bengkak pada bibir, mulut, dan kelopak mata. Sakit perut, mual, muntah, dan diare, pusing serta kebingungan

Ketika terjadi gejala alergi obat yang parah, Anda dapat menggunakan epinefrin sesuai petunjuk dokter. Di samping itu, segera cari bantuan medis agar anak Anda mendapat penanganan yang tepat.

Dengan adanya kemiripan gejala, alergi obat dan efek samping bisa disalahartikan. Alergi obat sebenarnya bukanlah masalah yang sering terjadi. Bahkan hanya sekitar 5-10 persenreaksi negatif dari paparan obat disebabkan oleh alergi obat. Sementara, sebagian besar reaksi negatif lainnya disebabkan oleh efek samping dari obat.

Ada beberapa perbedaan alergi obat dan efek samping obat yang harus Anda ketahui. Alergi obat hanya memengaruhi orang tertentu dan melibatkan sistem kekebalan tubuh yang bereaksi terhadap suatu obat. Sementara, efek samping bisa terjadi pada siapa saja yang menggunakan obat dan tidak melibatkan sistem kekebalan tubuh atau masalah dengan metabolisme.

Selain itu, alergi obat juga selalu menyebabkan efek yang negatif. Sedangkan, efek samping dapat memberi efek positif ataupun negatif, contohnya aspirin digunakan untuk mengobati rasa sakit dan sering menyebabkan efek samping seperti sakit perut. Namun, adapa pula efek samping lain, yaitu mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.

Pada alergi obat, tubuh menganggap obat sebagai sesuatu yang berbahaya. Oleh sebab itu, tubuh pun menolak obat dengan menunjukkan reaksi alergi setelah anak Anda menggunakan obat. Kejadian ini bisa berlangsung singkat ataupun berhari-hari. Sementara, efek samping hanyalah respons tubuh yang sensitif terhadap obat baru. Efek samping biasanya tidaklah berbahaya, dan hanya membuat anak merasa sakit untuk sementara waktu.

Jika anak Anda menggunakan beberapa obat yang berbeda, efek samping cenderung akan muncul. Adapun efek samping yang dapat muncul, seperti mual, kurang energi, nyeri otot, sulit tidur, batuk, hidung tersumbat, kram perut, diare, sembelit dan mudah memar. Ketika anak minum obat, lalu timbul suatu gejala, maka Anda jangan langsung menyimpulkan bahwa itu alergi obat karena bisa saja itu hanya efek samping dari obat. 

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."