Waspadai Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi, Simak Cirinya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi bayi dan ibu di Cina. Guide in China

Ilustrasi bayi dan ibu di Cina. Guide in China

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Hari Anak Nasional yang diperingati tiap tahun pada 23 Juli kembali mengetuk kita untuk tak berhenti peduli persoalan anak. Salah satu hal krusial adalah persoalan kesehatan. Sejumlah anak lahir dengan mengidap penyakit, seperti penyakit jantung, yang lazim disebut penyakit jantung bawaan. Penyakit jantung bawaan adalah kelainan yang paling sering terjadi di antara kelainan-kelainan bawaan jenis lain.

Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada 2014 menemukan tujuh hingga delapan bayi per 1.000 kelahiran dilahirkan dengan penyakit jantung bawaan. Sementara itu, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Pusat Jantung Nasional Harapan Kita sepanjang 2013-2017, hanya 2.000 kasus penyakit jantung bawaan setiap tahun yang mendapatkan intervensi, baik secara bedah maupun non-bedah. Padahal setidaknya ada 20 ribu pasien penyakit jantung bawaan setiap tahun yang membutuhkan penanganan.

Ahli jantung anak dari Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Winda Azwani, mengatakan penyakit jantung bawaan tidak memiliki gejala khusus pada ibu hamil, tapi tetap memiliki faktor risiko. Salah satu faktor risiko penyakit jantung bawaan pada anak adalah ibu hamil yang memiliki riwayat diabetes melitus.

Menurut Winda, penyakit jantung bawaan sudah bisa dideteksi sejak janin masih berada di dalam kandungan, yaitu melalui fetal echocardiography. Teknologi ini dapat menangkap kelainan pada jantung janin menggunakan USG. Namun, saat ini jumlah dokter yang bisa melakukan fetal echocardiography masih terbatas.

Jadi, menurut Ketua Kelompok Kerja Kardiovaskular Ikatan Dokter Anak Jakarta Raya (IDAI Jaya) ini, upaya preventif terhadap penyakit jantung bawaan adalah deteksi dini. Winda mengatakan, jika sudah diketahui adanya penyakit jantung pada bayi yang baru lahir, akan semakin bagus agar bisa segera ditangani.

Pada bayi yang sudah lahir, salah satu cara untuk mengetahui sang bayi memiliki penyakit jantung adalah memperhatikan apakah bayi tersebut mengalami gagal tumbuh atau tidak. Cara lain adalah melihat apakah tubuh bayi berwarna biru setelah dilahirkan. Penyakit jantung bawaan juga bisa dideteksi bila bayi mengkonsumsi ASI tidak lama dan tidur dengan napas terasa cepat. “Kalau beratnya tidak naik-naik, segera periksakan,” ujar Winda, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu pekan lalu.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."