Buat yang Suka Makan Kolak, Ini Tips Supaya Pisang Cepat Matang

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi kolak pisang. shutterstock.com

Ilustrasi kolak pisang. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pisang dapat diolah menjadi beragam makanan. Buah manis yang jadi favorit banyak orang ini tak hanya enak dimakan langsung, tapi dijadikan bahan dasar kue atau kolak, tetap tidak akan mengurangi rasa nikmat dari pisang. 

Baca juga: Tak Hanya Buahnya, Kulit Pisang Punya 4 Manfaat untuk Kecantikan

Namun, pisang baru akan menghasilkan rasa manis dan empuk hanya jika sudah benar-benar matang. Kebanyakan penjual pisang menjual dalam kondisi mentah. Jadi tidak jarang Anda harus menunggu cukup lama, hanya untuk mendapatkan pisang yang siap diolah menjadi berbagai hidangan lezat. Melansir laman Realsimple ada cara untuk membuat buah pisang lebih cepat matang. 

#1. Jika Anda ingin pisang matang dalam waktu satu atau dua hari: simpan pisang di dalam paper bag. Buah pisang yang sudah "tua" akan menghasilkan ethylene, hormon gas yang mempercepat proses pematangan. Ketika Anda menyimpan pisang di dalam paper bag, pisang akan terpapar hormon tersebut terus menerus, sehingga akan lebih cepat matang.

#2. Namun, jika ingin mematangkan pisang dalam waktu satu malam satukan pisang dengan buah lain, seperti apel, avokad, atau pir di dalam paper bag. Buah-buah tersebut juga menghasilkan ethylene sehingga mempercepat proses pematangan pisang.

#3. Lain lagi jika ingin mematangkan pisang dalam waktu satu jam. Jika Anda membutuhkan pisang yang matang untuk membuat kue, pangganglah pisang yang belum dikupas selama satu jam dengan suhu 149 derajat Celsius. Setelah itu, masukkan pisang ke kulkas dan kupas pisang untuk digunakan. 

Pisang yang sudah matang dapat bertahan selama satu minggu apabila disimpan di dalam kulkas. Kulit pisang tetap akan berubah menjadi coklat, namun daging pisang akan awet jika disimpan di kulkas. 

TABLOIDBINTANG

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."