Memahami Karakter Seseorang dari Bentuk Dagu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi wanita menyentuh dagu. Unsplash.com/Alexander Solodukhin

Ilustrasi wanita menyentuh dagu. Unsplash.com/Alexander Solodukhin

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Banyak cara untuk mengetahui kepribadian seseorang. Misalnya, dari ukuran telapak tangan, jari, hidung sampai alis. Cara lainnya untuk memahami karakter seseorang juga bisa dilakukan dengan menilai bentuk dagu.

Baca juga: Dagu Berlipat Bikin Tidak Pede, Atasi dengan 4 Tips Ini

Meski terdengar aneh, tapi mungkin teori ini dapat bermanfaat untuk Anda. Seperti dilansir dari Boldsky, berikut ini adalah karakter seseorang berdasarkan bentuk dagunya.

#1. Dagu bulat
Kate Middleton menghadiri acara Gala Dinner di Museum Victoria dan Albert di London, Inggris, Rabu, 13 Februari 2019. Ia telah menghadiri tiga gala amal yang diadakan oleh lembaga tersebut. Chris Jackson/REUTERS

Orang-orang yang memiliki dagu bulat biasanya sangat optimis. Mereka mungkin tidak dilahirkan sebagai pemimpin, dan mungkin memiliki kekurangan dengan hal kepemimpinan tapi mereka sangat hebat dalam hal kerja sama tim. Selain itu, mereka juga sahabat yang hangat karena dapat memberikan dukungan yang sangat baik, dan membawa semanagat optimisme ke dalam kehidupan masing-masing.

#2. Dagu pendek dan kecilPenyanyi Gwen Stefani berpose di karpet merah American Music Awards 2015 di Los Angeles, California, 22 November 2015. REUTERS/David McNew

Orang yang memiliki dagu pendek dan kecil sangat sensitif, dan selalu merasa bahwa dunia ini adalah tempat yang brutal untuk eksis. Selain itu, mereka suka mengobrol, dan selalu menakjubkan saat berada di lingkungan sosial.

#3. Dagu persegiAngelina Jolie tampak tersenyum saat menghadiri acara kerajaan Inggris untuk merayakan ulang tahun ke-200 Santo Michael dan Santo George di St. Paul's Cathedral di London, Kamis, 28 Juni 2018. Gaya Angelina Jolie pada acara ini disebut-sebut mirip dengan tampilan Meghan Markle dalam berbagai acara kerajaan. Leon Neal/PA via AP

Orang dengan bentuk dagu ini didefinisikan sebagai pribadi yang keras kepala. Mereka sangat menarik, dan sering menjadi tempat konsultasi dalam pengambilan keputusan. Mereka tidak terlalu ekspresif dengan emosinya sendiri, tapi mereka langsung berbicara tentang orang lain, yang mungkin tampak tidak sopan bagi beberapa orang.

#4. Dagu yang ditarik ke dalam
Orang yang termasuk dalam kategori ini menarik, sekaligus loyal. Mereka tidak begitu hebat saat membuat keputusan, tapi tidak pernah lari dari masa sulit. Mereka biasanya kuat secara finansial.

#5. Dagu mancung
Reese Witherspoon berpose dengan penghargaannya yang diraihnya acara Golden Globe Awards ke-75 di Beverly Hilton Hotel, Beverly Hills, California, 8 Januari 2018. REUTERS/Lucy Nicholson

Mereka memiliki kualitas kepemimpinan yang luar biasa, dan penuh energi. Terlepas dari ini, terkadang mereka kadang-kadang agresif, tapi juga berorientasi pada tujuan. Mereka luar biasa di tempat kerja. Anda harus selalu berpikir sebelum berbicara dengan mereka, karena bentuk ucapan yang menyakitkan dapat merusaknya dengan cara yang sangat negatif.

#6. Dagu panjang
Orang yang termasuk dalam kategori ini diyakini sangat loyal terhadap teman dan keluarga. Mereka juga hidup lebih lama dan lebih sehat. Mereka sangat hebat dalam hubungan pernikahanm dan paling terpercaya.

#7. Dagu berlipat
Dagu berlipat atau disebut double chin bukanlah sesuatu yang menyenangkan banyak orang. Tapi yang tidak mereka ketahui adalah fakta bahwa itu adalah tanda kehidupan yang lebih baik. Inilah orang-orang yang sering kuat secara finansial dan diberkati dengan keluarga baik.

#8. Dagu berbelah
Mereka adalah orang-orang yang memiliki kepribadian yang sangat menarik. Orang dengan bentuk dagu semacam ini diyakini memiliki nafsu seksual  yang tinggi dan selalu khawatir menjadi sorotan.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."