Warna Warni Fashion Kasual Dara di Film Dua Garis Biru

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Poster film Dua Garis Biru. instagram.com/duagarisbirufilm

Poster film Dua Garis Biru. instagram.com/duagarisbirufilm

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Film “Dua Garis Biru” menjadi film drama yang dinantikan para remaja Indonesia di 2019. Film yang disutradarai Ginatri S. Noer ini dibintangi oleh Angga Aldi Yunanda, Adhisty Zara, Lulu Tobing, Cut Mini Theo, dan Dwi Sasono.

Film ini menceritakan dua remaja yang masih SMA, Bima dan Dara, yang harus menghadapi berbagai tantangan besar. Trailer film ini telah menarik perhatian masyarakat Indonesia.

Seperti film remaja Indonesia yang lain, “Dilan 1990” dan “Posesif”, penampilan karakter utama menjadi suatu hal yang ikonik. Terlihat dari beberapa teaser, karakter utama film “Garis Biru” ini juga memiliki busana yang khas, terutama untuk karakter Dara.

Artikel lain:
Inspirasi Fashion Kasual ala Sunmi eks Wonder Girls
Pilihan Fashion Irish Bella saat Traveling, Kasual sampai Elegan

Karakter Dara yang diperankan Adhisty Zara atau Zara JKT48 terlihat sering menggunakan fashion kasual dengan warna-warna cerah. Contohnya, di beberapa foto  dia terlihat menggunakan jaket berwarna merah dan ungu muda.

Selain itu, Dara juga terlihat menggunakan kaus garis-garis berwarna-warni dengan overall berwarna pink muda. Di adegan lain, Dara terlihat menggunakan kaos berwarna kuning cerah, yang dipadukan dengan celana jeans dan tas dengan bulu-bulu berwarna-warni.

Busana warna warni dan cerah yang digunakan Dara bisa menjadi suatu hal yang signifikan di dalam film ini, terutama karena film ini bukan film romantis biasa, di mana karakter Dara yang masih 17 tahun harus menghadapi tantangan sebagai orang tua dan memiliki anak di luar nikah.

Film ini mengangkat tema kehamilan remaja, dan para penonton berharap kalau “Dua Garis Biru” ini akan menjadi film yang edukatif.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."