Mau Putus Cinta dari Pacar, Jangan Lakukan dengan 10 Cara Berikut

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi pasangan putus. shutterstock.com

Ilustrasi pasangan putus. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Putus cinta memang momen yang menyakitkan hingga seringkali kita merasa bingung bagaimana menyatakan putus kepada pasangan. Tetapi, ada juga yang tak ragu-ragu mengungkapkannya, terutama yang hubungan asmaranya tidak berjalan baik.

Berikut ini adalah 10 cara terburuk untuk menyatakan putus hubungan asmara, seperti dilansir Youqueen.

Baca juga:
Putus Cinta, Ikuti 3 Jurus Cepat Lupakan Sang Mantan

#Kirim pesan singkat
Memutuskan hubungan cinta melalui pesan singkat sama saja dengan menyatakan bahwa pasangan adalah seseorang yang tidak berharga. Sebegitu tak berharganya hingga ia tak berhak menerima telepon ungkapan putus secara langsung.

#Kirim email
Buat yang menjalani hubungan jarak jauh atau LDR, memutuskan hubungan melalui email adalah cara yang buruk. Sama seperti pesan singkat, memutuskan hubungan melalui email juga berarti tidak menghargai pasangan. Terlebih jika Anda mengakhiri pesan itu dengan emoji, potongan video, atau kalimat yang bunyinya klise, "Kita berteman saja, ya,".

#Status Facebook
Jangan ucapkan putus melalu Facebook atau lebih parah lagi, langsung mengubah status dari "In a Relationship" ke "Single", tanpa menyatakan putus terlebih dulu.

#Unggahan Twitter atau Instagram
Bila memutuskan hubungan amara melalui media sosial, maka Anda adalah orang yang tak memiliki hati, tak berperasaan. Walau bagaimana pun, pasangan adalah orang yang pernah berbagi hidup dengan Anda. Jangan memutuskannya dengan mengirim pesan secara langsung atau DM, terlebih melalui unggahan status yang dilengkapi dengan tagar atau gambar.

#Kirim pesan suara
Mungkin niat awal Anda adalah ingin memutuskan hubungan cinta melalui telepon. Namun, ternyata ia tidak menjawab telepon. Anda pun merasa tergelitik untuk mengirimkan pesan suara kepadanya, entah karena tidak tega menyatakan putus secara langsung atau terlalu malas untuk berkomunikasi lagi dengannya. Ketahuilah, di masa kini Vpesan suara sudah jarang digunakan. Bisa jadi dia tak menyadarinya. Lagipula, memutuskan cinta melalui pesan suara tidak lebih baik dari memutuskan cinta melalui media sosial.

Ilustrasi patah hati/putus. Shutterstock

#Tempelan post-it
Memutuskan hubungan dengan menulis pesan di lembar post-it lalu menempelkannya di meja kerja atau di loker pasangan bukanlah cara yang baik. Tindakan itu tidak hanya merendahkan pasangan tapi juga mempermalukannya.

#Kirim surat
Anda meminta putus hubungan dan menulis panjang lebar tentang perasaan Anda hingga beberapa lembar surat. Hati-hati, dengan membaca surat yang panjangnya hingga berlembar-lembar justru bisa membuat pasangan salah persepsi.

#Menulis lagu
Jika Anda termasuk kreatif, misalnya suka menciptakan lagu atau menulis lirik lagu, maka momen-momen patah hati akibat putus cinta bisa menjadi inspirasi. Sah-sah saja jika kemudian lagu ciptaan Anda itu diunggah di media sosial. Namun, jangan sekali-sekali menunjukkannya kepada mantan pasangan. Bila Anda melakukannya, itu sama saja menghunuskan sebilah belati tajam ke jantungnya.

#Dalam kondisi mabuk
Jangan membuat keputusan dalam kondisi sedang mabuk, termasuk saat akan memutuskan hubungan asmara. Bisa-bisa Anda malah mengoceh tidak jelas. Lagipula, pasangan tidak akan terima begitu saja pernyataan putus dari karena Anda saat itu dalam kondisi tidak sadar penuh.

#Menghilang
Ini adalah acara memutuskan hubungan asmara yang terparah, langsung pergi meninggalkan pasangan begitu saja dan terus menghilang. Sadarilah, seburuk-buruknya perangai seseorang, ia tetap manusia. Maka, seburuk apapun perlakuan pasangan, saat menyatakan putus hubungan, lakukan secara baik-baik.

Artikel lain:
Putus Cinta, buat Apa Sedih Berkepanjangan? Lakukan 5 Hal Ini

 
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."