Bedanya Gaya Busana Muslim Malaysia dan Indonesia

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Koleksi Jovian x RiaMiranda. dok. PR

Koleksi Jovian x RiaMiranda. dok. PR

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Desainer Malaysia Jovian Mandagie kembali berkolaborasi dengan desainer Indonesia. Kali ini ia berkolaborasi dengan Ria Miranda dan labelnya RiaMiranda, meluncurkan koleksi raya bertema Morrocan. Sebelumnya, Jovian pernah berkolaborasi dengan Ivan Gunawan dan Ashanty.

Baca juga: Koleksi Ria Miranda x Jovian Mandagie untuk Hari Raya Lebaran

Menurut Jovian Mandagie, tren busana muslim di Malaysia dan Indonesia sangat jauh berbeda, terutama dari segi siluet dan gaya. “Di Malaysia kita cukup bangga dengan baju kurung yang siluetnya ada panjang, pendek, tapi tetap siluetnya baju kurung,” ujar desainer yang lahir di Indonesia ini, ditemui sebelum trunk show koleksi Jovian x RiaMiranda, di Rumah Maroko, Jakarta, 26 Maret 2019.

Jovian melanjutkan, selain baju kurung muslimah di Malaysia juga mengenakan busana mulsim namun memiliki potongan yang agak ketat. Di sana mereka lebih menyukai busana yang polos tanpa motif. “Sedangkan di Indonesia lebih senang ada print, kalau tidak ada print tidak ada signature desainnya siapa, begitu juga dengan pemilihan warna, di Malaysia ada yang suka warna ngejreng, di sini rata-rata suka warna pastel,” ujarnya.

Desainer Ria Miranda dan desainer Malaysia Jovian Mandagie. TEMPO/Nia Pratiwi

Tak hanya gaya busana muslim, selera hijab pasar di Malaysia dan Indonesia juga berbeda. Pemilik label Jovian Ready To Wear ini mengatakan muslimah di Malaysia lebih senang dengan hijab berbahan satin, yang cenderung berkilau. “Di sana nggak suka voal, di Malaysia bagi mereka voal itu bahan murah, jadi gak berani bawa voal,” kata Jovian.

Sebab itu, dalam koleksi kolaborasi dengan Ria Miranda, ada satu hijab yang menggunakan bahan satin. Baik Jovian dan Ria Miranda ingin mengedukasi muslimah di Indonesia, bahwa bahan satin juga bisa digunakan sebagai hijab. “Ini beda dengan bahan satin yang ada di pasar Indonesia, aku sudah riset bahan ini selama tiga tahun untuk mendapatkan kualitas ini, jadi pas dipakai gampang dibentuk, nggak budeg, nggak panas, nggak pusing,” tandas Jovian.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."