Pakar Sebut Tidur dengan Rambut Basah Tak Berbahaya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi tidur. Shutterstock

Ilustrasi tidur. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Banyak orang bilang tidur dengan rambut basah bisa bikin flu. Faktanya, sejumlah ahli mengatakan itu tidak benar.

"Flu disebabkan oleh virus pernapasan yang berkembang biak dan menyebar. Anda tak akan kena flu cuma gara-gara dingin," kata Dr. William Schaffner, seorang profesor dari Pusat Kesehatan Universitas Vanderbilt bagian Penyakit Menular, seperti dilansir Time.

Rumor lain soal tidur dengan rambut yang masih basah adalah bisa menyebabkan bakteri berbahaya berkoloni di bantal. Sekali lagi hal itu dibantah.

Artikel lain:
Unsur Burger yang Bagus untuk Perawatan Rambut

"Bakteri dan virus penyebab penyakit tidak muncul secara spontan, jadi Anda tidak akan sakit dengan bantal sedikit lembab di malam hari," kata Schaffner.

Meski demikian, ada beberapa pengecualian. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa bantal, terutama yang terbuat dari bahan sintetis, dapat menampung jamur yang bisa memicu asma atau alergi. Mikroorganisme ini cenderung bekerja dengan baik di lingkungan yang lembab, dan demikian pula tungau debu, kata Dr. Payel Gupta, seorang ahli alergi dan juru bicara untuk American Lung Association.

Tetapi, Gupta mengatakan tidak ada bukti bahwa orang yang tidur dengan rambut basah mengalami lebih banyak gejala alergi atau asma, jadi kekhawatiran tentang rambut basah itu teoretis. Tetapi, jika Anda bangun dengan hidung tersumbat, mata gatal atau berair, masalah pernapasan atau gejala alergi atau asma lain, atau bahkan jika tidak, Anda harus mencuci sarung bantal dan seprai dengan air panas setidaknya sekali seminggu untuk mengurangi paparan terhadap potensi iritasi. Meski demikian, tidur dengan rambut yang masih basah tidak baik bagi kesehatan rambut.

Ilustrasi tidur. timeincuk.net

"Secara umum, tidur dengan rambut basah tidak baik untuk kesehatan rambut," kata Dr. George Cotsarelis, seorang profesor dermatologi di Perelman School of Medicine University of Pennsylvania, Amerika Serikat.

Air dapat menurunkan lapisan luar pelindung folikel rambut, yang disebut kutikula. Kalau kutikula itu rusak, air dapat menembusnya dan menghancurkan korteks dalam folikel. Itu bisa membuat rambut rapuh serta hilangnya kilau dan elastisitas.

Tetapi perlu dicatat bahwa hampir semua yang kita lakukan pada rambut, mulai dari menyisir dan mengeringkannya hingga mewarnai atau memaparkannya ke matahari, dapat merusaknya. Kalau memang mau tidur dengan rambut basah, menggunakan kondisioner dapat membantu memulihkan dan memperbaikinya, kata Dr. Adam Friedman, profesor Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas George Washington di Amerika Serikat.

Friedman mengatakan ada sejumlah masalah kulit yang bisa timbul akibat tidur dengan rambut basah. Jika tidur miring, rambut basah ada di antara bantal dan kulit wajah dan dapat menyebabkan iritasi, katanya.

Selain itu, saat air di rambut menguap bisa menyebabkan kekeringan di wajah atau kulit kepala, tambahnya. Tetapi banyak orang tidur dengan rambut basah dan tampaknya tidak memiliki masalah, katanya. Dan dalam beberapa kasus, rambut basah sebenarnya bisa membantu tidur.

Penelitian telah menunjukkan bahwa mendinginkan kepala di malam hari membantu menenangkan aktivitas metabolisme otak.

Baca juga:
3 Masalah Rambut Panjang dan Cara Mengatasinya

 
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."