Alasan Anak Muda Tidak Suka Terlibat dengan Politik

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi Generasi Milenial. phillipsandco.com

Ilustrasi Generasi Milenial. phillipsandco.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mendekati Pemilihan Umum (pemilu) 2019, semakin banyak perbincangan mengenai politik. Ternyata, masih banyak anak muda di bawah 30 tahun yang sudah bisa mencoblos tetapi memilih untuk tidak ikut pemilu pada 17 April 2019.

Anak muda yang masih di sekolah atau baru mulai bekerja biasanya tidak ingin terlalu terlibat di politik karena merasa kalau politik itu bukan urusan mereka. Padahal, suara anak muda memiliki dampak yang sangat signifikan.

Artikel lain:

Grace Natalie Banting Setir Profesi karena Gemas
3 Tips Mengenalkan Politik pada Anak

Sebagai vlogger politik, Cania Citta Irlanie, menjelaskan alasan anak muda masih banyak yang tidak suka terlibat dengan politik.

“Anak muda sekarang semakin menjauh dari memilih di politik karena banyak yang merasa kalau politik semakin tidak jelas,” tutur Cania di Jakarta Selatan, Rabu, 23 Januari 2019.

Salah satu contoh adalah perdebatan yang sering terjadi saat membicarakan pemilu. Banyak anak muda yang sebenarnya tidak suka dengan perdebatan yang tidak jelas dan tidak ada isinya.

Selain itu, banyak anak muda yang merasa kalau orang-orang yang memiliki posisi sebagai pemimpin dan juga kandidat untuk pemilu tidak menunjukkan sifat kepemimpinan yang memuaskan. Anak muda merasa kalau suaranya tidak akan terdengar atau dianggap serius.

Baca juga:
Kirana Larasati Ungkap Alasan Terjun ke Politik

“Tidak pernah belajar politik dengan jelas tidak tahu apa pun tentang politik juga menjadi alasan anak muda memilih golput (golongan putih) di pemilu,” lanjut Cania.

Dia menjelaskan kalau edukasi di sekolah atau dari orang tua mengenai politik seringkali masih belum jelas atau bahkan memberikan informasi yang salah. Karena itu, banyak anak muda yang tidak mengerti politik, dan memilih untuk tidak terlibat. Edukasi mengenai politik yang lebih baik harus diajarkan dari sekolah agar anak muda mengerti politik yang baik dan benar.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."