Hati-hati, 4 Makanan Ini Punya Efek seperti Narkoba dan Alkohol

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
ilustrasi cokelat (pixabay.com)

ilustrasi cokelat (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mungkin kita pernah merasa kecanduan makanan sehingga tak bisa berhenti memakannya. Ternyata, ada empat makanan yang bisa membuat kita ingin untuk terus-menerus memakannya. 

Dilansir dari Reader's Digest, ada beberapa makanan yang memang bisa membuat ketagihan dan tak bisa berhenti untuk memakannya. Berikut daftarnya.

Baca juga:
Peneliti Ungkap Kiat Menghindari Godaan Makanan Cepat Saji
Zodiak Juga Mempengaruhi Diet, Cek Makanan yang Pas

#Cokelat
Cokelat adalah salah satu makanan yang bisa membuat ketagihan. Menurut sebuah penelitian dari Universitas Drexel, saat memakan cokelat, maka otak bisa melepaskan hormon bahagia seperti layaknya mengonsumsi obat-obatan terlarang atau alkohol. Itulah mengapa cokelat sangat ampuh untuk membuat suasana hati menjadi lebih baik. 

Ilustrasi keju. Shutterstock

#Keju
Keju juga menjadi salah satu makanan idola banyak orang. Saat makan keju, kita juga akan selalu merasa kurang dan ketagihan. Hal itu disebabkan zat kasomorfin yang bisa memberikan rasa enak di otak. Keju memang memiliki cukup banyak manfaat untuk kesehatan tapi juga bisa membuat kecanduan. 

Ilustrasi keripik kentang. Shutterstock

#Keripik
Makanan ringan ini memiliki rasa gurih yang bisa membuat ketagihan, mulai dari keripik kentang atau tortilla. Apalagi, keripik juga tak bisa membuat cepat kenyang, jadi biasanya kita akan keterusan ngemil makanan yang satu ini. 

Ilustrasi kentang goreng (Pixabay.com)

#Kentang goreng
Kentang goreng yang renyah dan memiliki rasa gurih ternyata bisa memicu reseptor di mulut dan mengirim sinyal ke otak untuk memakannya lebih banyak. Itulah mengapa kita bisa tak berhenti makan kentang goreng karena bisa membuat bahagia dan ingin terus-menerus memakannya. 

TEEN

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."