Sering Sakit Kepala setelah Menangis, Ketahui Sebabnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi wanita menangis. shutterstock.com

Ilustrasi wanita menangis. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Saat menghadapi masalah, seringkali kita melampiaskannya dengan menangis. Tak dipungkiri, setelah menangis hati menjadi sedikit lebih tenang. Namun kadang tak sedikit yang mengalami sakit kepala setelah menangis.

Baca juga: 3 Sebab Cowok Menangis

Biasanya setelah menangis, mata memerah, hidung berair, bahkan wajah juga terlihat sembab. Ada juga yang setelah menangis kepala menjadi sakit, seperti saat mengalami gejala flu. Menurut Lawrence Newman, direktur divisi sakit kepala di NYU Langone Health, Amerika Serikat, ketika kamu sedih, tubuh akan melepaskan hormon stres seperti kortisol.

Hormon stres itu memicu neurotransmitter, yang membawa pesan ke otak sehingga memicu reaksi fisik, seperti tekanan di dahi atau bahkan air mata yang mengalir di wajah. Menurut National Library of Medicine Amerika Serikat, salah satu neurotransmitter, yang disebut asetilkolin, bertanggung jawab atas kerja air. Bahan kimia ini membantu menstimulasi kelenjar lakrimal, yang terletak di bawah sudut bawah tulang alis, yang kemudian menghasilkan air mata.

Ketika air mata mulai mengalir, saat itulah hidung mulai membengkak yang menyebabkan bagian sinus tersumbat. Otot-otot di kepala dan leher mulai mengencang sekitar waktu itu juga. Pada dasarnya, ketika kamu mulai sangat buruk secara emosional, tubuh juga mulai merasakan hal yang sama.

Sementara, para ahli 100 yakin tidak yakin ada kaitan antara menangis dan sakit kepala. “Tapi ada beberapa teori kuat yang mengarah pada jenis rasa sakit apa yang dialami,” kata Newman. Kebanyakan orang sakit kepala karena tekanan akibat menangis. Sakit yang dirasakan di seluruh kepala, tidak mengarah menjadi mual atau munculnya kepekaan terhadap cahaya.

Sakit kepala ini karena tekanan pada tubuh yang menyebabkan ketidaknyamanan. "Ketika menangis, dahu, leher dan belakang kepala akan lebih kencang,” kata Newman. Seseorang yang menangis panjang dan keras akan memperpanjang penyempitan otot-otot ini, oleh karena itu menyebabkan kepala terasa sangat sakit.

Lama menangis juga bisa mempengaruhi sinus. Saluran air mata mengalir ke saluran sinus, itulah mengapa ingus mulai mengalir ketika menangis. Penyumbatan sinus juga dapat membuatmu merasa tekanan di pipi dan dahi. Dalam beberapa kasus, menangis juga dapat menyebabkan migraine, terutama yang rentan mengalaminya.

Untuk mengatasi sakit kepala setelah menangis berbaringlah di tempat tidur. Gunakan kompres dingin atau hangat di belakang kepala, di leher Anda, atau tepat di dahi. Mandi air panas atau dingin juga dapat berfungsi sebagai penenang.

Pijatan di bagian leher dan kepala juga dapat mengatasi sakit kepala. Newman mengatakan ada titik pemicu di antara jari telunjuk dan ibu jari, jika memijatnya dapat mengurangi sakit kepala. Jika belum berhasil mengatasinya, minum obat yang dianjurkan dokter, terutama  untuk penderita migraine. Selain itu pahami beberapa teknik manajemen stres untuk menghindari pemicunya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."