3 Sebab Cowok Menangis

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi pria menangis. shutterstock.com

Ilustrasi pria menangis. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Cowok paling gengsi menangis. Ada yang beranggapan lelaki yang menangis itu cengeng atau lembek. Tapi sebelum kamu menghakimi cowok yang matanya berkaca-kaca atau sampai berlinang air mata, pahami dulu kenapa mereka menangis.

Baca juga:
Cowok Kamu Melakukan Ini, Mestinya Langsung Diputus Saja

Menangis adalah ungkapan emosi yang wajar ditunjukkan selama tidak berlebihan. Namun sekuat apapun seorang pria, pasti dia pernah bersedih yang membuatnya minimal hampir menitikkan air mata. Berikut ini 3 sebab seorang lelaki menangis:

1. Kehilangan orang tersayang
Ketika kehilangan orang yang disayangi, misalnya istri, ayah, ibu, atau saudara yang sangat disayang, lelaki bisa jadi tak mampu menahan kesedihan hingga air matanya berlinang. Sebagaimana manusia biasa, cowok juga punya perasaan dan butuh sarana untuk meluapkan emosinya.

2. Merasa bersalah
Sadar telah berbuat kesalahan yang teramat dalam dan sulit dimaafkan, lelaki ini pasti akan menyesal dan menangisi apa yang dia perbuat. Perasaan bersalah ini membuat dia menyesal, dan bukan tidak mungkin menunjukkan penyesalan itu dengan menangis.

Ilustrasi pria menangis. shutterstock.com

3. Gagal
Kegagalan demi kegagalan yang dialami seorang pria bisa membuat dia frustrasi dan akhirnya menangis. Ketimbang mengekspresikan kekecewaan dengan marah-marah atau merusak barang, ada cowok yang akhirnya memilih menangis untuk membuat dirinya lega.

Lelaki yang menangis bukan berarti dia lemah. Sebaliknya, pria yang menangis merupakan lelaki yang jujur dan memperhatikan kesehatan mental mereka. Mengekspresikan emosi diri dengan cara ini akan membantu melegakan. Kalau khawatir diolok-olok karena menangis, cowok biasanya akan mencari tempat untuk sendiri dan meluapkan isi hati sekaligus memikirkan apa yang dia lakukan selanjutnya.

TEEN

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."