Penyakitan, Alasan Helga Angelina Tjahjadi Bikin Burgreens

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
EDSUS_KARTINI_HelgaAngelia--burgreens

EDSUS_KARTINI_HelgaAngelia--burgreens

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Helga Angelina Tjahjadi dan suaminya, Max Mandias merintis bisnis makanan sehat Burgreens pada 2013. Helga menceritakan, salah satu alasan Burgreens hadir karena dia mengidap berbagai penyakit dan alergi.

Helga Angelina Tjahjadi menderita asma, sinusitis, dan eksim. Kondisi itu membuatnya alergi terhadap 20 jenis bahan makanan, harus mengkonsumsi obat, dan antibiotik hingga duduk di bangku SMP. "Karena itu saya ingin mencari altenatif penyembuhan tanpa memasukkan banyak kandungan kimia ke dalam tubuh," kata Helga Angelina Tjahjadi di Jakarta, Jumat 11 Januari 2019.

Burger vegetarian Burgreens. Tempo/Ratih Purnama

Helga Angelina Tjahjadi banyak membaca buku tentang nutrisi, pengobatan natural, dan diet sehat. Dia juga tertarik dengan gaya hidup ilmuwan Albert Einstein yang menjadi vegetarian. "Albert Einstein mendorong saya untuk mendalami makanan organik," ucap Helga.

Hingga pada satu waktu, Helga Angelina Tjahjadi bertemu dengan Max Mandias. Keduanya ternyata punya kesukaan yang sama, yakni antusias tentang makanan organik. "Max Mandias menjadi vegetarian sejak 2010. Kesamaan ini mendorong kami berkreasi menciptakan menu setiap hari," kata Helga.

Helga Angelina, pemilik restoran Burgreens. tabloidbintang.com

Max Mandias jago masak dan meracik aneka makanan dari bahan-bahan organik. "Saya hanya bisa menikmati karena tidak bisa masak sampai sekarang," kata Helga Angelina Tjahjadi.

Setelah berhasil membuat berbagai menu vegetarian, Helga Angelina Tjahjadi dan Max Mandias ingin berbagi menu dan menjaga kesehatan banyak orang. "Setiap orang pasti berdoa agar selalu dalam kondisi sehat. Namun, saya melihat kurangnya pilihan makanan sehat yang dijajakan di Indonesia saat itu," ucap dia. Dari situlah Burgreens lahir.

SILVY RIANA PUTRI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."