Artika Sari Devi Deg-degan Makeup Film Perjanjian dengan Iblis

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Artika Sari Devi. TEMPO/Nurdiansah

Artika Sari Devi. TEMPO/Nurdiansah

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Artika Sari Devi ambil bagian dalam film Perjanjian dengan Iblis. Di film tersebut, Artika Sari Devi berperan sebagai seorang dukun bernama Rengganis.

Baca: Artika Sari Devi Syok Anak Mengalami Gangguan Pertumbuhan

Sebelum syuting film tersebut, Artika Sari Devi mengatakan khawatir terkait makeup yang akan diaplikasikan pada wajahnya. Musababnya, wanita 39 tahun ini memiliki kulit sensitif. "Setelah makeup artistnya menjeleskan dan meyakinkan saya kalau bahan-bahan yang digunakan aman, baru lanjut," kata Artika Sari Devi di CGV Grand Indonesia, Senin 7 Januari 2019.

Tim makeup artist di film Perjanjian dengan Iblis, Cherry menjelaskan bahan-bahan yang akan digunakan selama proses syuting berlangsung. "Makeup-nya menggunakan bahan yang ramah kulit sehingga aman digunakan selama 24 jam," kata Artika Sari Devi.

Sutradara, pemain, dan produser Film Perjanjian Dengan Iblis, usai press screening di CGV Grand Indonesia. Senin, 7 Januari 2019. TEMPO/Chitra Paramaesti.

Sebelum memerankan tokoh Rengganis, Artika Sari Devi menghabiskan waktu selama tiga jam untuk merias wajah. "Alhamdulillah, kulitku enggak apa-apa. Tadinya agak deg-degan juga," ucap dia.

Baca juga: Berat Badan Artika Sari Devi Turun Saat Puasa, Apa Rahasianya?

Film Perjanjian dengan Iblis, menceritakan sebuah keluarga kaya dengan ayah bernama Bara (Agi Narottama). Bara mengajak istri dan anaknya berlibur ke pulau pribadi. Selama liburan berlangsung, ada berbagai kejadian aneh di pulau tersebut. Adapun Rengganis adalah penunggu pulau. Dia yang mengurus segala keperluan keluarga Bara selama berada di pulau itu. Film ini akan tayang di bioskop pada Kamis, 10 Januari 2019.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."