Karina Nadila Over Dosis Pakai Obat Jerawat, Akibatnya....

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Karina Nadila. Instagram.com/@karinadila8921

Karina Nadila. Instagram.com/@karinadila8921

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Puteri Indonesia Pariwisata 2017, Karina Nadila Niab berbagi cerita tentang merawat kecantikan. Saat masa puber, Karina memiliki wajah dengan jerawat yang banyak dan merah. Kondisi itu disebabkan dia salah melakukan perawatan.

"Dulu saya pakai obat jerawat banyak banget, padahal harusnya diolesnya sedikit saja," kata Karina di Jakarta. Lantaran terlalu banyak mengoleskan obat jerawat, bukannya sembuh, wajah Karina malah merah-merah dan rasanya seperti terbakar. Gara-gara wajah yang berjerawat dan merah itu, dia sampai diejek temannya.

Dari pengalaman tersebut, Karina yang juga bergelar Miss Supranational Indonesia 2017 itu sangat berhati-hati dalam memilih produk kecantikan. "Sekarang saya belajar menemukan produk sendiri di counter. Saya perhatikan kandungannya apa," ucap dia.

Puteri Indonesia Pariwisata 2017 Karina Nadiladan perwakilan Yayasan Puteri Indonesia meninggalkan gedung KPK setelah menggelar pertemuan dengan pimpinan KPK, di Jakarta, Jakarta, 5 Maret 2018. TEMPO/Imam Sukamto

Wanita 26 tahun ini memiliki kulit wajah yang berminyak. Karea itu, dalam memilih produk kecantikan dia cenderung ke produk yang mengandung air, kadar salicylic acid tinggi, dan vitamin C. Karina Nadila juga berbagi satu resep agar kulit selalu bersih dan sehat. "Jangan lupa membersihkan wajah sebelum tidur," katanya.

Karina Nadila memastikan tidak pernah tidur dengan wajah yang masih dengan riasan, dan selalu membersihkan wajah dua kali setelah menggunakan makeup yang berat. "Saya juga pakai sheet mask setiap malam," kata dia.

Artikel lainnya:
Jerawat Hormon Sembuhnya Lebih Lama? Ini Fakta Lainnya
Bekas Jerawat Bikin Pusing, Ketahui 5 Jenis dan Cara Mengatasinya

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."