Pameran Ulos Devi Luhut Panjaitan, Kekinian dan Cerita Kehidupan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Fashion show ulos di Museum Tekstil, Jakarta, Rabu, 19 September 2018. (Tempo/Yatti Febri Ningsih).

Fashion show ulos di Museum Tekstil, Jakarta, Rabu, 19 September 2018. (Tempo/Yatti Febri Ningsih).

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jika kamu berpikir pameran kain tradisional hanya menjembreng kain-kain yang terbilang langka, sepertinya kamu perlu tahu pameran yang satu ini. Pameran Ulos bertema 'Ulos, Hangoluan & Tondi' yang berlangsung di Museum Tekstil hingga 7 Oktober 2018 ini mengusung konsep pameran yang berbeda.

Pameran ini dimotori oleh Devi Luhut Panjaitan, istri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Panjaitan. “Ini sebenarnya ide anak saya Kerri na Basaria. Biasanya kan pameran ya begitu-begitu saja. Tapi kali ini konsepnya berbeda,” ujar Devi Panjaitan di Museum Tekstil, Rabu 19 September 2018.

Semua kain ulos yang ada di pameran ini adalah koleksi pribadi Devi Panjaitan. Setidaknya ada 70 kain ulos yang ditunjukkan dengan usia 50 sampai 100 tahun. Mengenai konsep pameran, Kerri na Basaria menjelaskan pameran ini dikemas segar dengan alur bercerita, dilengkapi dengan instalasi dan sentuhan kreatif. "Pameran ini sarat dengan kesan modern, bekerja sama dengan desainer interior muda,” kata Kerri.

Fashion show ulos di Museum Tekstil, Jakarta, Rabu, 19 September 2018. (Tempo/Yatti Febri Ningsih).

Pameran dibagi menjadi empat, yang mewakili fase kehidupan manusia dan menjadi bagian dari kepercayaan masyarakat batak. Empat fase itu adalah kelahiran, kehidupan, pernikahan, hingga kematian. Setiap ruangan pameran dibuat dengan konsep yang menggambarkan empat fase kehidupan tadi.

Pada bagian kehidupan misalnya, pengunjung melihat perwujudan dari dinamika kehidupan seseorang. Lembar demi lembar kain ulos terpampang berwarna-warni, menyegarkan mata dengan potret wajah penenun yang gembira. Di situ ada satu jenis ulos yang memiliki makna mendalam, yaitu Ulos Lobu Lobu. Ulos ini biasanya diberikan kepada wanita yang ingin hamil atau baru melahirkan.

Devi Luhut Pandjaitan di Pameran Kain Ulos di Museum Tekstil, Jakarta, Rabu, 19 September 2018. (Tempo/Yatti Febri Ningsih).

Kerri na Basaria mengatakan sebagian besar ulos dalam pameran ini adalah koleksi langka, di mana orang Batak belum tentu mengenali motifnya. "Bahkan penenun ulos berpengalaman sekalipun belum tentu mampu menenun motif yang sama seperti ulos langka itu,” ucap dia.

Pameran 'Ulos, Hangoluan & Tondi' ini akan digelar selama 17 hari, mulai 20 September hingga 7 Oktober 2018. Untuk menikmati pameran tersebut, pengunjung cukup membayar Rp 5 ribu.

Baca juga:
Sri Mulyani Bicara Ulos: Umurnya Ada yang Sama dengan Saya
Koleksi Ulos Istri Luhut Panjaitan, Ada yang Usianya 100 Tahun

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."