4 Mitos Kecantikan yang Bikin Perempuan Terkecoh

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi kulit kering. Shutterstock

Ilustrasi kulit kering. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kulit harus selalu dirawat dan dijaga agar sehat dan cerah. Hanya saja, ada berbagai mitos tentang kecantikan yang berseliweran di luar sana yang menyesatkan, tapi terus dilakukan oleh sebagian perempuan.

Baca juga:
Raline Shah Berbagi Tips Merawat Kulit Sensitif
Cek Kesehatan Kulit Lewat Air Liur, Berapa Harganya?

Dokter kecantikan dan estetika, Maria Charlotte menjelaskan empat mitos terkait kecantikan wajah dari sisi medis. Berikut ini penjelasan Maria Charlotte yang juga Direktur Utama ID Beauty Clinic Jakarta.

1. Kadar SPF pada tabir surya
Salah satu mitos yang masih banyak dipercaya ialah semakin tinggi kandungan SPF dalam tabir surya, maka semakin baik bagi kecantikan. Padahal, banyak sedikitnya kandungan SPF semstinya perlu disesuaikan dengan kegiatannya. "Contoh, saat beraktivitas di luar ruangan atau di dalam ruangan, berenang dan lainnya," ujar Maria Charlotte di kawasan Kebayoran, Jakarta, Selasa, 14 Agustus 2018.

2. Eksfoliasi
Mitos kecantikan yang juga keliru adalah sering melakukan eksfoliasi akan membuat kulit semakin kinclong. "Padahal over-exfoliate akan menimbulkan iritasi karena lapisan kulit menipis," kata Maria Charlotte

3. Membersihkan wajah
Banyak orang percaya wajah yang bersih adalah yang terasa kesat. Padahal, menurut Maria Charlotte, rasa kesat itu pertanda pembersih yang digunakan kurang tepat karena telah mengikis kelembapan alami kulit. "Setelah mencuci wajah, harusnya kulit terasa lembap, bukan kering," ucap dia.

4. Penggunaan pelembap
Kulit berminyak tak perlu lagi pakai pelembap. Mitos ini jelas keliru. Musababnya, kulit mulai berangsur-angsur berkurang kelembapannya ketika seseorang mulai menginjak usia 20 tahun. "Karena itu, kulit berminyak pun tetap memerlukan pelembap," kata dia.

YATTI FEBRI NINGSIH

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."