Terjebak Debat Kusir di Kantor, Tetap Tenang dan Lakukan Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi meeting atau rapat. shutterstock.com

Ilustrasi meeting atau rapat. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Perdebatan biasa terjadi di lingkungan kerja atau di kantor. Siapapun bisa membantah, menambahkan, dan mendiskusikan apapun demi mencapai tujuan yang sama. Namun akan menjadi masalah jika perdebatan semakin liar dan masing-masing berargumentasi seenaknya sendiri.

Baca juga:
Ladies, Malam Ini dan Seterusnya Jangan Kerja Lembur ya
Kembali Bekerja usai Libur Panjang, Ada Tipsnya agar Tidak Stres

Diskusi yang semestinya produktif menjadi liar, bahkan rentan memicu letupan emosi yang bisa berujung pada pertengkaran. Jika kamu terjebak dalam situasi ini, satu yang harus dipegang yakni tetaplah tenang. Setelah itu, lakukan 3 langkah berikut agar situasi kembali reda, seperti dikutip dari laman Yourtango:

1. Ambil jeda
Ketika emosi sudah mulai terpancing, segera ambil waktu untuk jeda atau istirahat. Alihkan perhatian dan biarkan mereka menenangkan diri. Mengambil jeda bukan berarti kamu pengecut atau tidak siap menghadapi argumentasi berikutnya dari rekan kerja. Beristirahat sejenak akan menghilangkan keangkuhan dan membangun lagi rasionalitas.

Ilustrasi beberapa pekerja sedang rapat serius. shutterstock.com

2. Dengar dan renungkan
Jika situasi kian memanas, pasti sulit menerima saran dari orang lain terutama jika orang itu mengatakan sesuatu yang buruk menurutmu. Namun coba dengarkan lagi dengan seksama dan renungkan beberapa aspek yang dapat kamu setujui.

3. Tambahkan perspektifmu
Anggaplah kamu menemukan beberapa hal dan mengambil opini antitetis dari lawan bicara. Mengakui bahwa kamu mendengar memahami maksud mereka kemudian menyetujui argumentasinya sekecil apapun. Langkah selanjutnya adalah mengambil landasan untuk menyatakan pendapat dengan cara yang positif dan sopan.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."