Bowo Alpenliebe Aplikasi Tik Tok, Psikolog Jelaskan Tipe Fans

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Aplikasi Tik Tok. technobusiness.id

Aplikasi Tik Tok. technobusiness.id

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pemerintah memblokir aplikasi Tik Tok yang mulai meresahkan publik. Penggunaan aplikasi ini memicu kehebohan ketika seorang pengguna yang bernama Bowo Alpenliebe melakukan jumpa fans dan meminta bayaran sebesar Rp 80 ribu per orang. Setelah bertemu dengan bocah 13 tahun itu, para pengagum mengaku kecewa karena Bowo Alpenliebe yang tampak di aplikasi jauh berbeda dari aslinya.

Baca juga:
Bowo Alpenliebe di Aplikasi Tik Tok, Terjebak dan Kecanduan
Anak Tergila-gila Aplikasi Tik Tok, Psikolog: Orang Tuanya Mana?

Mengetahui fenomena ini, Psikolog Kasandra Putranto mengatakan ada beberapa tipe pengagum atau fans. "Yang namanya fans, ada yang rasional dan ada yang emosional. Hal ini sangat tergantung kepada kualitas atau profil psikologisnya," kata Kasandra Putranto.

Dia melanjutkan, para penggemar bocah yang bernama lengkap Prabowo Mordardo itu tidak logis karena mereka mengumumkan akan membuat agama baru untuk idolanya ini. "Remaja Indonesia sekarang semakin meningkat risikonya menjadi fans fanatik dan irasional," ucap Kasandra Putranto.

Aplikasi Media Sosial Tik Tok. Kredit: YouTube

Banyaknya anak muda yang terjerumus pada aplikasi yang tak bermanfaat, menurut dia, harus menjadi perhatian khusus terutama bagi para orang tua. "Orang tua berperan penuh dalam menjaga proses tumbuh kembang anak-anaknya, termasuk di dalamnya memastikan kecerdasan fisik, mental, sosial, emosional dan spiritualnya," tutur Kasandra Putranto.

Meski begitu, dia tidak melarang sama sekali akses anak-anak terhadap Internet dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Hanya saja, dia meminta agar orang tua tetap memantau penggunaan internet dan aplikasi yang digunakan oleh anak-anak mereka. Jangan lupa, memperhatikan kondisi psikologis hingga tingkat kecerdasan anak-anaknya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."