Gerak-gerik Ririn Ekawati Dipantau: Janda Kok Pulang Pagi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ririn Ekawati. Tabloidbintang.com

Ririn Ekawati. Tabloidbintang.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ririn Ekawati merasakan masih kuatnya stigma negatif terhadap status janda di masyarakat. Setelah suaminya, Ferry Wijaya meninggal tahun lalu, Ririn Ekawati harus bekerja untuk menghidupi anak-anaknya. Perempuan 35 tahun itu sadar, publik selalu mengamati gerak-geriknya.

Baca juga:
Ririn Ekawati Mau Nikah Lagi atau Tidak, Simak Kata Psikolog

Hasil pemantauan ini terbukti ketika ada yang mengatakan tidak pantas seorang janda keluar malam dan pulang pagi. "Ada yang menggunjing, 'Dih, itu janda keluar malam'. Mereka enggak tahu saya syuting malam dan pulang pagi mencari uang buat anak-anak," kata Ririn Ekawati. "Sampai sekarang, stigma semacam ini masih ada. Saya bodo amat."

Ririn Ekawati punya tiga alasan mengabaikan anggapan orang lain kepadanya. Pertama, dia melakukan pekerjaan yang halal sebagai pekerja seni di lokasi syuting. Kedua, dia tidak meminta makan dari para penggunjing. Ketiga, dia juga tidak menyakiti mereka. "Kalau yang saya lakukan tidak baik, ada sejuta lebih pengikut di Instagram yang setiap saat memantau gerak-gerik saya," kata Ririn Ekawati.

Ririn Ekawati. TEMPO/Yosep Arkian

Ketimbang memikirkan omongan orang yang negatif, Ririn Ekawati memilih bekerja lebih giat lagi. Dia menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan, misalnya membintangi pergelaran teater Langit 7 Bidadari bersama Sophia Latjuba, Ariel Tatum, Indy Barends, dan Jajang C. Noer. "Dengan bekerja, saya masih punya banyak hal indah dalam hidup. Saya jadi punya alasan lebih kuat untuk membahagiakan anak-anak," katanya. "Saya masih punya banyak teman baik dan kadar kebahagiaan itu kita sendiri yang mengatur."

TABLOIDBINTANG

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."