Dilarang Pakai 3 Produk Makeup Ini Setiap Hari, Alasannya...

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi make-up tebal. Shutterctock.com

Ilustrasi make-up tebal. Shutterctock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menggunakan makeup menjadi bagian dari rutinitas kecantikan. Selain menyenangkan, memakai makeup juga membuat penampilanmu lebih segar dan menarik.

Baca juga:
12 Beauty Blogger Ditantang Melukis Pakai Makeup, Hasilnya...
Titi Kamal Bikin Brand Makeup Sendiri, Namanya Kamalia Beauty

Buat kamu yang terbiasa pakai makeup, ada beberapa produk kecantikan yang sebaiknya dihindari untuk dipakai saban hari. Item makeup itu adalah maskara waterproof, lip balm, dan premier.

1. Maskara waterproof
Ilustrasi menggunakan maskara. Shutterstock

Maskara waterproof memang praktis dan tahan lama. Bulu mata terlihat tebal dan tampilan eye makeup kian cantik. Namun maskara waterproof tidak boleh dipakai setiap hari. Sebab, maskara waterproof membuat bulu mata menjadi kaku, kering, dan mudah patah. Kalau sudah begitu, bulu mata akan rentan rontok. Sebaiknya biarkan bulu mata beristirahat dan tidak memakai maskara waterproof setiap hari.

2. Lip balm
Ilustrasi lip balm. Shutterstock

Lip balm menjadi lapisan dasar sebelum memakai lipstik karena berfungsi melembapkan bibir. Tapi jika mengaplikasikan lip balm terlalu sering bisa membuat bibir yang sudah pecah-pecah jadi semakin parah. Bibirmu bisa iritasi dan menjadi sangat tergantung pada lip balm.

Apabila terlalu sering memakai lip balm, ada baiknya kamu membiarkan bibir istirahat. Ketika bibir terasa kering, oleskan minyak zaitun atau banyak minum untuk menghidrasi.

3. Primer
Ilustrasi make up. Shutterstock.com
Primer menjadi kunci makeup yang sempurna. Tapi sebaiknya tidak memakai primer setiap hari karena dapat membuat pori-pori wajah tersumbat akibat minyak dan keringat yang menumpuk. Jadi, cukup memulaskan primer ketika menghadiri acara tertentu.

TEEN

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."