Brand Fashion Shafira di IFW, Ada 3 Babak Nostalgia Jalan Braga

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Shafira mengangkat tema Ngabaraga di panggung Indonesia Fashion Week (IFW) yang akan digelar 30 Maret 2018. Tabloidbintang.com

Shafira mengangkat tema Ngabaraga di panggung Indonesia Fashion Week (IFW) yang akan digelar 30 Maret 2018. Tabloidbintang.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Brand fashion busana muslim Shafira akan mengajak pengunjung Indonesia Fashion Week 2018 bernostalgia ke Bandung, Jawa Barat. Merek lini pakaian yang lahir di Bandung ini menghadirkan Jalan Braga sebagai titik penting dalam kilas baliknya.

Baca juga:
Plaza Indonesia Fashion Week 2018, 23 Desainer Unjuk Karya
Intip Tren Baju Lebaran 2018, Fashion Street Style Sampai Korea

"Sebagai bentuk terima kasih pada Kota Bandung, kami mempersembahkan fashion show tunggal dengan tema Ngabaraga di ajang Indonesia Fashion Week 2018 pada Jumat, 30 Maret 2018," kata pemilik brand Shafira, Feny Mustafa dalam tayangan video di acara konferensi pers Shafira Goes to IFW 2018 di Bandung Creative Hub, Senin 19 Maret 2018. Ini merupakan kali kelima Shafira ikut serta dalam ajang pekan mode IFW.

Presiden Komisaris Shafira dan Ketua Yayasan Shafira Foundation, Feny Mustafa. TEMPO/Prima Mulia

Desainer Shafira, Sethyawan menjelaskan ada 60 koleksi busana muslim yang akan ditampilkan dan dibagi dalam tiga babak, yakni Braga Silam, Braga Kini, dan Bagja Braga. Braga Silam adalah nostalgia Braga di tahun 1920 sampai 1930-an. "Warna yang ditampilkan natural karena menonjolkan vintage dengan detil bordir art deco," katanya.

Braga Kini menampilkan 20 busana dengan tema mojang geulis Bandung. Warna yang dipilih adalah kelir yang lembut, seperti pastel, merah muda, biru mint dan aksen bunga. "Terakhir, kami menampilkan Braga di malam hari yang romantis dalam Bagja Braga," ucap Sethyawan.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."