Awas, Kata Ahli Stres Bisa Menular

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi pekerja perempuan stres. Shutterstock

Ilustrasi pekerja perempuan stres. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jika pasangan stres, maka kemungkinan kondisi yang sama juga akan menyerang Anda. Begitu kata sebuah studi dalam jurnal Nature Neuroscience.

"Perubahan otak berhubungan dengan stres yang menopang banyak penyakit jiwa, termasuk PTSD (posttraumatic stress disorder), gangguan kecemasan dan depresi. Studi terbaru menunjukkan bahwa stres bisa menular. Apakah ini memiliki konsekuensi lain di otak, tidak diketahui, " ujar Profesor, Fisiologi dan Farmakologi dari Universitas Calgary di Kanada, Jaideep Bains.

Dalam studi itu, peneliti menggunakan tikus sebagai sasaran lalu mempelajari efek stres pada tikus jantan dan betina. Mereka melepaskan satu tikus dari masing-masing pasangan dan memaparkannya pada stres ringan.

Para peneliti kemudian memeriksa respon populasi sel tertentu, khususnya neuron CRH yang mengendalikan respons otak terhadap stres.

Mereka menemukan bahwa aktivasi neuron CRH (Corticotropin-releasing hormone) ini menyebabkan pelepasan sinyal kimiawi, yang disebut "feromon alarm" dari tikus yang mengingat pasangannya. Para peneliti mengatakan bahwa temuan ini mungkin juga bisa terjadi pada manusia.

"Kita siap mengkomunikasikan stres kita pada orang lain, terkadang tanpa menyadarinya. Bahkan ada bukti bahwa beberapa gejala stres dapat bertahan dalam keluarga dan orang-orang tercinta dari mereka yang menderita PTSD," papar Bains, seperti dilansir laman Indian Express.

Baca juga:
5 Perubahan yang Menandakan Kamu Stres dengan Pekerjaan
5 Faktor yang Menyebabkan Berkebun Bisa Redakan Stres 

 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."