4 Desainer Unjuk Karya di Jakarta Wedding and Honeymoon Festival

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Konferensi pers Jakarta Wedding and Honeymoon Festival 2018 yang berlangsung pada 23-25 Februari 2018 di Hotel The Ritz-Carlton Mega Kuningan dan JW Marriott. TEMPO | Rini Kustiani

Konferensi pers Jakarta Wedding and Honeymoon Festival 2018 yang berlangsung pada 23-25 Februari 2018 di Hotel The Ritz-Carlton Mega Kuningan dan JW Marriott. TEMPO | Rini Kustiani

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pernikahan merupakan momentum yang istimewa dan diharapkan terjadi satu kali seumur hidup. Buat kamu yang masih mencari vendor pernikahan sekaligus ogah pusing merencanakan bulan madu yang romantis dengan pasangan, coba cari semua kebutuhanmu di Jakarta Wedding and Honeymoon Festival 2018 yang akan diadakan di dua hotel di Jakarta, yakni The Ritz-Carlton Mega Kuningan dan JW Marriott.

Jakarta Wedding and Honeymoon Festival 2018 yang berlangsung pada 23 - 25 Februari 2018 akan diisi dengan berbagai vendor pernikahan, misalnya wedding organizer, perancang busana pernikahan, katering, agen penjual perhiasan, agen perjalanan bulan madu, dan lainnya. "Akan ada banyak kejutan yang kami berikan, misalnya para calon pengantin dapat memilih destinasi bulan madu ke mana saja jika bertransaksi pada pameran ini," kata Managing Director The Ritz-Carlton Mega Kuningan dan JW Marriott, Nagesh Chawla di Jakarta, Rabu 31 Januari 2018.

Khusus busana pengantin, penyelenggara Jakarta Wedding and Honeymoon Festival 2018 menggandeng empat perancang busana untuk menunjukkan karya mereka dalam sesi khusus fashion show selama festival berlangsung. Empat perancang busana itu adalah Rusly Tjohnardi yang akan menyuguhkan koleksi Classicalisto; Billy Tjong dengan koleksi Devine Beauty, Maisonmet by Mety Choa dengan koleksi Celestial Wilderness; dan khusus busana pengantin pria dari Wong Hang Tailor dengan koleksi Men in Tie.

Rusly Tjohnardi menjelaskan, koleksi Classicalisto merupakan busana pengantin wanita dengan potongan yang klasik dan sudah biasa digunakan dalam teknik membuat baju pengantin. "Saya mempertahankan cutting klasik karena bentuk ini tak lekang dimakan waktu sekaligus elegan," katanya. Rusly akan menunjukkan 12 busana koleksi Classicalisto pada hari pertama festival, Jumat, 23 Februari 2018.

Rusly Tjohnardi yang akan menyuguhkan koleksi Classicalisto di acara Jakarta Wedding and Honeymoon Festival 2018. TEMPO | Rini Kustiani

Berbeda dengan Rusly yang mengusung tema klasik, perancang busana Mety Choa mengangkat makna alam dalam busananya. Mendapat inspirasi dari aliran sungai dan padang pasir, Mety Choa akan menyuguhkan warna-warna alam, seperti coklat dan biru dalam busananya.

Maisonmet by Mety Choa akan membawa koleksi Celestial Wilderness di acara Jakarta Wedding and Honeymoon Festival 2018. TEMPO | Rini Kustiani

"Baju pengantin itu tidak selalu berwarna putih, ada juga yang suka jenis warna putih yang berbeda, pink, atau gradasinya," katanya. Fashion show Maisonmet by Mety Choa dengan koleksi Celestial Wilderness akan berlangsung pada Sabtu, 24 Februari 2018 dengan 15 look plus satu gaun pengantin yang dibawakan oleh seorang figur publik.

Adapun Bily Tjong dengan tema koleksi Devine Beauty akan menyuguhkan 18 busana. Sesuai dengan tema koleksinya, maka Billy Tjong akan membuat baju pengantin yang sesuai dengan karakter mempelai perempuan.

Billy Tjong akan membawa koleksi Devine Beauty di acara Jakarta Wedding and Honeymoon Festival 2018. TEMPO | Rini Kustiani

"Ada orang yang suka terlihat seperti putri, ada juga yang ingin kelihatan sporty meski di hari pernikahan," katanya. "Yang pasti saya tidak mau pengantin saya pakai 'seragam'."

Sementara itu, spesialis desainer busana pengantin pria dari Wong Hang Tailor, Samuel Wongso mengatakan tren setelan jas pengantin pria kini mengalami pergeseran. "Kalau baju pengantin lelaki biasanya itu-itu saja, kemeja, tuxedo, jas, dasi kupu-kupu. Bagaimana supaya tidak membosankan?" ujarnya.

Samuel Wongso dari Wong Hang Tailor akan menghadirkan koleksi Men in Tie di Jakarta Wedding and Honeymoon Festival 2018. TEMPO | Rini Kustiani

Di koleksi Men in Tie, menurut Samuel, Wong Hang Tailor akan mengetengahkan beberapa look yang klasik dan ada pula yang menampilkan warna atau motif di luar pakem, alias lebih berani. "Perlu diketahui, tuxedo tak melulu hitam. Pelanggan bisa memilih warna-warna outdoor, seperti abu-abu, coklat, atau biru," katanya yang akan membawakan 20 koleksi setelan jas.

Executive Assistant Manager Sales and Marketing The Ritz-Carlton Mega Kuningan dan JW Marriott, Herry Suryadharma mengatakan Jakarta Wedding and Honeymoon Festival 2018 akan berlangsung di dua hotel tersebut. "Ada tujuh restoran dari kedua hotel, food festival, dan menggandeng lebih dari 100 vendor," katanya. Dengan begitu, dia berharap pengunjung yang datang bukan sekadar mengambil brosur melainkan juga merasakan kenyamanan dalam menentukan gambaran pernikahan serta bulan madunya.

Beberapa fasilitas yang akan dibuka untuk pengunjung festival antara lain, bebas memilih fasilitas parkir di salah satu hotel, terdapat shuttle service dari dan ke dua hotel tersebut, serta membuka underground tunnel selama pameran berlangsung. "Hanya butuh 2 menit jalan kaki lewat underground tunnel maka pengunjung bisa terhubung ke Hotel Ritz-Carlton dan JW Marriott," ucapnya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."