4 Masalah Rambut Hijaber dan Cara Mengatasinya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi busana muslim/fashion hijab/jilbab. Shutterstock.com

Ilustrasi busana muslim/fashion hijab/jilbab. Shutterstock.com

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi hijaber memilikitantangan tersendiri dalam merawat rambut. Hal ini karena ada saja masalah yang muncul meski sebenanya tak sulit untuk diatasi

Masalah apa saja yang sering muncul? Berikut empat masalah rambut yang sering muncul pada pengguna hijab

Rambut rontok
Salah satu masalah rambut yang sering muncul saat memakai hijab adalah rambut rontok. Rambut rontok bisa terjadi karena gesekan yang sangat sering terjadi antara rambut dengan hijab. Selain itu, saat kita stres maupun kekurangan mengonsumsi buah dan sayur juga bisa menyebabkan rambut rontok. 

Ketombe
Saat rambut berketombe tentu saja bisa membuat kita sangat jengkel karena rasanya yang gatal. Biasanya ketombe muncul karena kulit kepala lembap. Jadi saat sudah terkena ketombe cobalah gunakan sampo anti ketombe. Coba juga perawatan rambut dengan bahan alami, seperti menggunakan minyak zaitun atau lidah buaya. 

Ilustrasi hijaber sedang bepergian. Tabloidbintang

Baca juga: Kiat Mencuci Hijab dari Fashion Blogger Lulu Elhasbu

Rambut lepek
Mereka yang mengenakan hijab rambutnya juga biasanya mudah lepek. Kulit kepala yang lembap atau basah menjadi penyebab dari masalah yang satu ini. Jadi agar bisa terhindar dari rambut lepek, pastikan rambut dalam keadaan kering saat mengenakan hijab. 

Rambut berbau tak sedap
Masalah rambut lain yang bisa muncul saat wanita memakai hijab adalah rambut yang menjadi bau apak atau tak sedap. Hal ini juga bisa terjadi saat kita memakai hijab dengan keadaan rambut yang masih basah. Untuk mencegahnya, cobalah untuk keramas setiap hari dan memakai hijab saat rambut sudah benar-benar kering.

TABLOIDBINTANG

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."