Kiat Pembalap Reli Dakar Laia Sanz Kuatkan Mental di Antara Pria

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Pembalap dari tim Red bull KTM, Laia Sanz membawa motor yang akan dikendarainya jelang digunakan dalam Reli Dakar 2018 di Las Palmas, di Lima, Peru, 5 Januari 2018. REUTERS

Pembalap dari tim Red bull KTM, Laia Sanz membawa motor yang akan dikendarainya jelang digunakan dalam Reli Dakar 2018 di Las Palmas, di Lima, Peru, 5 Januari 2018. REUTERS

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Laia Sanz merupakan seorang pembalap sepeda motor reli dakar perempuan yang patut diperhitungkan. Pada 2015, dia menyelesaikan kompetisi di ranking ke-9, level tertinggi untuk pembalap wanita.

Baca juga:
Jenis Latihan Laia Sanz Demi Motor Reli Dakar

Laia Sanz memenangkan balapan sepeda motor pertamanya dia usia 12 tahun. Saat itu, semua peserta balapan adalah laki-laki dan usianya lebih senior dari dia. Itu bukan satu-satunya kompetisi di mana dia harus berhadapan dengan laki-laki. Laia Sanz juga memenangkan Women's World Trial Championship di umur 15 tahun, dan di sini kariernya sebagai pembalap mulai menarik perhatian.

“Tidak mudah bagi perempuan untuk mendapat tempat di deretan pemenang dan mendapat hasil yang baik," kata Laia Sanz seperti dikutip dari Cycle World. "Saya juga tak setuju jika ada pembalap wanita yang hanya digunakan untuk iklan."

Laia Sanz. REUTERS

Ketika baru masuk ke dunia balap sepeda motor reli dakar, Laia Sanz tentu menemukan banyak tantangan. Perempuan asal Spanyol ini menepis keraguan publik akan kemampuan pembalap perempuan dengan cara berlatih maksimal. Itulah salah satu cara membangun mental yang kuat menghadapi keraguan sampai tatapan sinis dari pembalap lain.

"Latihan mental itu cukup sulit. Saat pertandingan, saya mendefinisikan diri bukan sebagai pembalap yang baik, tapi sebagai pembalap yang berusaha sekuat tenaga," ucapnya. Dengan begitu, diri sendiri dan orang lain akan mengetahui dan mengukur kemampuannya, baik secara teknis, fisik, maupun mental.

Wanita bernama lengkap Laia Sanz Pla-Giribert itu memiliki segudang prestasi yang tak perlu diragukan lagi. Ia menyandang gelar Juara Dunia Trial 13 kali dan Juara Wanita Trial 10 kali dalam kejuaraan Outdoors Trial. REUTERS

Laia Sanz yang kini berusia 32 tahun sudah bisa mengendarai sepeda motor sejak umur 4 tahun. Sejak bertekad mengembangkan diri di bidang balap motor reli dakar, dia terus berlatih. Dan latihan yang dibangun dari kecil sangat membantu mempersiapkan mentalnya dalam menghadapi pertandingan sekaligus lawan-lawannya.

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."